Kemenag Kabupaten Probolinggo Apresiasi Pendirian RUMAH SAE
Daerah

Kemenag Kabupaten Probolinggo Apresiasi Pendirian RUMAH SAE

  10 Sep 2025 |   62 |   Penulis : Biro Humas APRI Jawa Timur |   Publisher : Biro Humas APRI Jawa Timur

Probolinggo, 10 September 2025 - 

Pemerintah Kabupaten Probolinggo melalui TP. PKK Kabupaten Probolinggo melaunching "RUMAH SAE" (Sehat, Aman, Empati) bertempat di depan mall pelayann publik tepatnya di DP3AP2KB (Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindunhan Anak,  Pengendalian Penduduk dan KB) Dringu Probolinggo.

Kepala DP3AP2KB Hudan syarifuddin dalam sambutannya mengatakan "Rumah SAE ini dirancang sebagai bentuk kepedulian terhadap kelompok rentan yang kerap menjadi objek kekerasan. Sekaligus sebagai langkah nyata untuk menciptakan lingkungan yang aman, nyaman. Sasarannya juga bisa meliputi korban traficking, anak-anak yang terjerat masalah hukum,  Keluarga dan calon pengantin, korban KDRT dan masyarakat luas yg membutuhkan konselling".

"Disamping itu Rumah Sae dapat berfungsi sebagai pusat layanan terpadu yang menyediakan perlindungan sementara dengan jaminan keamanan, kerahasiaan, dan pendampingan profesional.
Fasilitas ini akan memberikan layanan yang lengkap mulai dari perlindungan fisik, pendampingan hukum, layanan kesehatan, hingga program pemberdayaan ekonomi. 
Tenaga profesional seperti konselor, pendamping hukum, dan tenaga medis akan terlibat langsung dalam memberikan bantuan, sehingga korban tidak hanya terlindungi secara fisik, tetapi juga mendapatkan pemulihan mental dan sosial", jelas Hudan.
 
Dalam kesempatan lain, Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo, Ning Marisa Juwitasari Moh. Haris menegaskan, RUMAH SAE bukan hanya sekadar tempat singgah bagi korban, melainkan juga jembatan menuju kehidupan baru yang lebih baik. 
“Kami ingin RUMAH SAE menjadi tempat yang memulihkan, bukan hanya melindungi. Di sini, korban akan dibantu untuk kembali percaya diri, punya keterampilan, dan siap melanjutkan hidup tanpa bayang-bayang ketakutan,” ujarnya.
Persiapan pendirian RUMAH SAE saat ini melibatkan koordinasi lintas sektor. Mulai dari perangkat daerah, kepolisian, lembaga sosial, tenaga ahli hukum, psikolog, hingga para aktifis perempuan. 
Harapannya, agar Rumah Sae ini dapat segera membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama para korban kekerasan fisik maupun mental,” jelas istri Bupati Probolinggo tersebut.

Urgensi pendirian RUMAH SAE semakin terasa jika melihat kondisi di lapangan. Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Probolinggo, sepanjang tahun 2023 tercatat 13 kasus kekerasan, terdiri dari 8 korban anak dan 5 korban perempuan. 
Sementara itu, data Polres Probolinggo menunjukkan tren peningkatan kasus kekerasan terhadap anak yang cukup signifikan.
Pada periode Januari hingga Juni 2022 tercatat 7 laporan kasus, meningkat menjadi 23 kasus pada periode yang sama tahun 2023, dan hingga pertengahan Juni 2024 jumlah tersebut kembali mencapai 23 kasus. 

“Angka ini kemungkinan masih lebih besar karena tidak sedikit kasus yang tidak dilaporkan akibat korban takut, malu, atau terikat hubungan emosional dengan pelaku,” ungkap Ning Marisa.
Melalui RUMAH SAE, wanita berkacamata tersebut berharap korban kekerasan tidak lagi merasa sendirian. Mereka akan memiliki tempat yang aman, nyaman, dan memberikan kesempatan untuk memulai kembali hidup yang lebih baik. 
Ia mengajak seluruh masyarakat untuk terlibat aktif dalam upaya pencegahan kekerasan. “Perlindungan perempuan dan anak adalah tanggung jawab kita bersama. Laporkan jika ada kekerasan di sekitar Anda. Mari wujudkan Kabupaten Probolinggo yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Kemenag Kabupaten Probolinggo, Dr. Samsur memberikan apresiasi positif atas dilaunchingnya Rumah SAE karena Kemenag sangat berkepentingan untuk bersinergi mengatasi persoalan-persoalan seperti rentannya ketahanan keluarga dan perkawinan anak. Tentu Ini menjadi PR dan konsen kita semua", ujar samsur.

Demikian pula, Kasi Bimas Islam Kemenag Kabupaten Probolinggo, Imamuddin Nur Fajri berharap program  ini juga sampai di Kantor Urusan Agama Kecamatan karena disitu ada BP4 dan layanan konselling keluarga yang setiap saat dapat dimanfaatkan, pungkas Imam yang juga sebelumnya bertugas di KUA Sumberasih.

Share | | | |

Infografis