Banjarnegara – Kantor Urusan Agama (KUA) Mandiraja kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun ketahanan keluarga melalui kegiatan Pembinaan Keluarga Sakinah yang digelar di Balai Desa Kebakalan. Acara yang berlangsung pada Senin (29/9/2025)diikuti oleh 20 pasangan suami istri dari berbagai dusun di Desa Kebakalan dengan penuh antusiasme.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program prioritas Kementerian Agama RI yang menekankan pentingnya penguatan keluarga sebagai pondasi masyarakat yang harmonis, sejahtera, dan berakhlak mulia. Melalui kegiatan ini, para peserta dibekali pengetahuan keagamaan, kesehatan, serta strategi menjaga keharmonisan rumah tangga sejak dini.
Kepala KUA Mandiraja, H. Irfan Sulastono, menegaskan bahwa pembinaan ini bukan sekadar seremonial, tetapi diharapkan menjadi bekal nyata bagi pasangan dalam mengarungi bahtera rumah tangga.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi bekal nyata bagi pasangan suami istri untuk terus menjaga keharmonisan keluarga, sehingga lahir generasi yang kuat dan berakhlak mulia,” ungkapnya.
Selain itu, materi kesehatan juga menjadi sorotan utama. Narasumber dari Puskesmas 1 Mandiraja, Sri Yuliningsih, menekankan pentingnya menjaga kesehatan keluarga, termasuk reproduksi.
“Kesehatan adalah pondasi keluarga sakinah. Pasangan suami istri perlu memahami pentingnya pola hidup sehat agar keluarga terhindar dari berbagai permasalahan,” jelasnya.
Hal senada disampaikan Dian Setiadi, Penyuluh Agama Islam KUA Mandiraja, yang menggarisbawahi pentingnya komunikasi dalam rumah tangga. “Pembinaan keluarga sakinah ini bukan hanya teori, tapi juga praktik membangun komunikasi yang baik, saling menghargai, dan menanamkan nilai ibadah dalam rumah tangga,” ujarnya.
Suasana kegiatan semakin meriah dengan adanya “Tepuk Sakinah”, yaitu yel-yel interaktif yang memperkenalkan lima pilar keluarga sakinah:
- Berpasangan (Zawaj) – kehidupan rumah tangga dibangun atas dasar ikatan suami-istri yang sah.
- Janji kokoh (Mitsaqon Gholidzo) – akad nikah sebagai perjanjian suci yang harus dijaga.
- Muasaroh bil ma’ruf – saling mencintai, saling menghormati, dan saling menjaga.
- Saling ridho – menerima kelebihan dan kekurangan pasangan dengan tulus.
- Musyawarah untuk sakinah – membiasakan komunikasi, diskusi, dan mufakat demi keharmonisan.
Peserta tampak begitu antusias saat serentak melakukan Tepuk Sakinah dengan penuh semangat. Suara tepuk tangan yang kompak, disertai pengucapan lima pilar secara bersama-sama, menciptakan suasana hangat dan penuh kebersamaan. Banyak peserta yang tersenyum bangga karena nilai-nilai penting tersebut bisa dipahami dengan cara yang sederhana namun berkesan.
Peserta kegiatan, Ahmad Anwari dan Sarni, mengaku mendapatkan banyak ilmu baru dari acara ini. “Kami merasa bersyukur bisa ikut kegiatan ini. Banyak ilmu tentang menjaga komunikasi dan kesehatan keluarga yang sangat bermanfaat bagi kami,” tuturnya.
Pj Kepala Desa Kebakalan, Umi Tri Khikmawati, turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia berharap program ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan untuk membentuk keluarga-keluarga tangguh di masyarakat.
Dengan penuh semangat dan kehangatan, acara pembinaan keluarga sakinah di Desa Kebakalan berakhir dengan kesan positif. Harapannya, kegiatan ini dapat terus menjadi wadah pembelajaran sekaligus inspirasi bagi keluarga-keluarga di Mandiraja agar semakin sakinah, mawaddah, dan rahmah. (H/M, azd)