Banjarnegara (Humas) – Kantor Urusan Agama (KUA) Wanayasa kembali menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Perkawinan (Bimwin) bagi 11 pasang calon pengantin sebagai bekal dalam membangun rumah tangga yang harmonis, Senin (29/9/2025). Acara ini dibuka oleh Fasilitator Nurkhotimah yang menegaskan pentingnya kesiapan mental, spiritual, dan pengetahuan pasangan sebelum memasuki gerbang pernikahan.
Dalam sambutannya, Nurkhotimah menyampaikan bahwa keluarga merupakan pondasi utama masyarakat.
“Pernikahan bukan hanya menyatukan dua insan, tetapi juga menyatukan dua keluarga dan tanggung jawab besar di dalamnya. Oleh karena itu, calon pengantin perlu memiliki bekal ilmu agar rumah tangga yang dibangun berlandaskan iman, cinta, dan tanggung jawab,” ungkapnya.
Kegiatan ini menghadirkan beberapa pemateri. Tri Usiyawati, menyampaikan materi mengenai Lima Pilar Keluarga Sakinah. Ia menekankan bahwa sakinah bukan sekadar tujuan, tetapi proses yang harus dijaga sepanjang pernikahan.
“Lima pilar keluarga sakinah meliputi landasan keimanan, komunikasi yang sehat, tanggung jawab, kasih sayang, serta kemampuan menghadapi tantangan. Jika pilar ini dijaga, insyaAllah keluarga akan kokoh dan penuh keberkahan,” tutur Tri Usiyawati.
Sementara itu, materi mengenai Tata Cara Mandi Wajib disampaikan oleh Siti Khafidzoh. Ia menjelaskan pentingnya pemahaman fiqih dalam kehidupan rumah tangga, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan ibadah sehari-hari.
“Kesucian adalah kunci diterimanya ibadah. Dengan mengetahui tata cara mandi wajib yang benar, pasangan akan lebih siap menjaga kebersihan lahir batin dalam kehidupan rumah tangga,” jelasnya.
Tak hanya itu, sesi selanjutnya diisi oleh Kus Andarini dari Puskesmas Wanayasa 2 yang membawakan materi tentang Kesehatan Reproduksi. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya menjaga kesehatan alat reproduksi, perencanaan kehamilan, dan pola hidup sehat bagi pasangan suami istri.
“Kesehatan reproduksi bukan hanya berkaitan dengan melahirkan, tetapi juga menjaga kualitas hidup rumah tangga. Dengan pemahaman yang baik, pasangan bisa merencanakan keluarga yang sehat dan sejahtera,” terang Kus Andarini.
Kegiatan Bimwin ini tidak hanya bersifat teori, namun juga memberikan ruang interaktif agar calon pengantin dapat memahami peran dan tanggung jawab mereka secara nyata. Hal ini sejalan dengan tujuan KUA Wanayasa untuk menghadirkan program pembinaan yang bermanfaat, sehingga pernikahan yang dijalani para pasangan bukan hanya sebatas ikatan formal, tetapi juga menjadi jalan untuk meraih ridha Allah Swt.
Dengan adanya bimbingan ini, besar harapan para calon pengantin mampu menerapkan ilmu yang telah didapat, sehingga dapat membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah serta berkontribusi menciptakan masyarakat yang lebih baik dan sejahtera. (sk, azd)