Beberapa hari terakhir publik ramai membicarakan penampilan Pawai Ta’aruf Kabupaten Ketapang pada pembukaan MTQ XXXIII Tingkat Provinsi Kalimantan Barat di Kapuas Hulu, Sabtu 14 September 2025. Perahu yang ditampilkan dianggap kurang layak, sehingga menimbulkan kekecewaan, khususnya dari masyarakat Ketapang.
Kekecewaan ini wajar, sebab setiap orang tentu menginginkan penampilan daerahnya tampil maksimal dan terbaik. Bagaimanapun juga, para peserta Pawai Ta’aruf membawa nama baik daerah masing-masing.
Namun, kekecewaan itu semakin meluas setelah muncul pemberitaan berjudul “Bupati Ketapang: Dukungan Pemda Total, Hibah LPTQ 2,2 Miliar dan Akan Lakukan Evaluasi” yang dimuat Suara Pemred pada 19 September 2025.
Pernyataan Bupati sebenarnya merupakan bentuk respon atas kekecewaan masyarakat, tetapi justru menimbulkan salah tafsir di kalangan sebagian pihak.
Akibatnya, serangan dan kecaman diarahkan kepada LPTQ Ketapang, bahkan sampai pada tuduhan fitnah. Tidak hanya melalui media sosial, tetapi juga di berbagai grup WhatsApp.
Muncul komentar yang menyudutkan seperti “evaluasi dan ganti pengurus total” hingga menyinggung soal dana hibah Rp2,2 miliar. Bahkan ada yang berani menuduh dana tersebut dikorupsi oleh pengurus LPTQ.
Menyikapi hal ini, Ketua Umum LPTQ Ketapang, Drs. H. Satuki Huddin, M.Si., memberikan klarifikasi sebagaimana dimuat oleh media online Medik TV Ketapang pada 20 September 2025. Ia menjelaskan bahwa sesuai hasil Rapat LPTQ Provinsi Kalimantan Barat di Pontianak pada April 2025, kegiatan Pawai Ta’aruf dan Stand Pameran merupakan tanggung jawab perangkat daerah terkait.
Berdasarkan keputusan itu, LPTQ Ketapang telah berkoordinasi dengan Bappeda serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud). Kegiatan tersebut bahkan sudah diarahkan untuk dianggarkan melalui APBD Perubahan, karena berkaitan langsung dengan sektor pariwisata dan budaya.
Namun, hingga H-2 keberangkatan, pihak Disparbud masih menyatakan siap melaksanakan kegiatan, bahkan sempat berencana menunjuk event organizer. Tetapi, ketika kafilah sudah tiba di Kapuas Hulu pada 12 September, Kepala Disparbud menyampaikan tidak sanggup melaksanakan karena perubahan APBD belum disahkan.
Atas situasi tersebut, Ketua LPTQ segera melapor kepada Sekda. Berdasarkan arahan Sekda, LPTQ akhirnya mengambil alih pelaksanaan dengan waktu persiapan yang sangat singkat—hanya satu hari. Pengerjaan satu hari itu tidak hanya menyiapkan kapal tetapi juga pembuatan stand pameran.
Tujuan utama kehadiran kafilah Ketapang di Putussibau adalah untuk fokus mempersiapkan para peserta agar tampil maksimal pada MTQ. Bukan justru dibebani dengan urusan teknis seperti membuat kapal atau menyiapkan stand pameran.
Terkait hibah Rp2,2 miliar yang diberikan Pemkab Ketapang, Satuki menegaskan dana tersebut tidak seluruhnya dipergunakan untuk keberangkatan kafilah ke MTQ tingkat provinsi beserta sarana dan fasilitasnya.
Hibah tersebut juga dialokasikan untuk:
1. Pelaksanaan MTQ XXXII tingkat Kabupaten Ketapang di Sungai Laur tahun 2025;
2. Seleksi MTQ Kabupaten Ketapang di Ketapang tahun 2025;
3. Pembinaan dan pemusatan latihan (TC) peserta MTQ provinsi di Ketapang;
4. Menghadirkan pelatih Qori internasional dari Jawa Barat dan Pontianak;
5. Beasiswa dua santri kaligrafi ke Pesantren LEMKA Jawa Barat selama satu tahun;
6. Mengikutkan TC peserta di LEMKA;
7. Menghadiri Rakor, Ekspos dan Teknical Metting di Pontianak dan Putussibau;
8. Pemeliharaan sarana-prasarana aset LPTQ;
9. Biaya organisasi dan kesekretariatan;
10. Rakerda LPTQ Kabupaten Ketapang;
11. Pemberian bonus kepada peserta yang juara di Kapuas Hulu. Dll.
“Terima kasih atas kritik masyarakat, ini akan menjadi motivasi bagi kami untuk lebih baik ke depan. Jangan khawatir, keuangan LPTQ siap diaudit. Jika butuh penjelasan detail, silakan datang langsung ke kantor LPTQ Ketapang,” tegas Satuki.
Sebagai penutup, mari kita bijak dalam menyikapi informasi. Jangan sampai terburu-buru menyimpulkan sesuatu yang belum jelas kebenarannya, sebab hal itu bisa menimbulkan prasangka dan fitnah.
M. Syafi’ie Huddin
Pengurus LPTQ Ketapang / Dewan Hakim MTQ XXXIII Kalbar di Kapuas Hulu