Bandar Khalifah, (Humas). Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bandar Khalifah mengikuti kegiatan Sosialisasi Kehumasan yang diselenggarakan di Aula Kementerian Agama Kabupaten Serdang Bedagai, Selasa (30/09). Dalam hal ini, yang bertugas menjadi operator kehumasan adalah Penyuluh Agama Islam Muhammad Iqbal Saragih, S.H.I.
Kegiatan ini diikuti oleh para Operator PIC KUA se-Kabupaten Serdang Bedagai dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam bidang kehumasan, sehingga setiap KUA mampu menyampaikan informasi, program, serta layanan keagamaan kepada masyarakat dengan lebih efektif dan komunikatif.
Melalui sosialisasi ini, peserta tidak hanya mendapatkan materi teknis, tetapi juga pemahaman tentang pentingnya membangun citra positif lembaga di mata masyarakat. Kehadiran KUA diharapkan semakin dekat dengan umat melalui penyampaian informasi yang akurat, transparan, dan mudah diakses. Dengan demikian, publikasi kegiatan KUA dapat menjadi sarana edukasi sekaligus memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap layanan Kementerian Agama.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Serdang Bedagai dalam hal ini diwakili Kasubbag Tata Usaha H. Yusuf Barus, SE, M.Si Dalam sambutannya, menekankan bahwa fungsi kehumasan tidak hanya sebatas menyebarkan informasi, tetapi juga membangun hubungan yang baik antara Kemenag dan masyarakat. Menurutnya, publikasi yang benar akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan KUA.
“Setiap informasi yang disampaikan oleh KUA harus berdampak langsung kepada masyarakat. Jangan sampai publikasi hanya sebatas seremonial, tetapi harus memberikan nilai, edukasi, dan dorongan positif bagi umat,” ujar H. Yusuf Barus dalam sambutannya.
Sosialisasi tersebut menghadirkan narasumber dari Humas Kementerian Agama Serdang Bedagai Darmono, S.Ag dan Rizky Daulay, SH yang memberikan materi mengenai strategi komunikasi publik, penggunaan media sosial secara efektif, serta teknik penulisan berita yang baik. Peserta sosialisasi tampak antusias mengikuti kegiatan hingga selesai. Diskusi interaktif pun berlangsung hidup, khususnya saat membahas cara membuat berita kegiatan yang sederhana, komunikatif, dan berdampak luas.
Selain itu, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antar-KUA dalam membangun komunikasi publik yang sehat dan positif. Dengan adanya koordinasi yang baik, setiap informasi terkait layanan keagamaan dapat disampaikan secara seragam dan tidak menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat.
Sosialisasi kehumasan ini juga diharapkan mampu melahirkan inovasi-inovasi baru dalam publikasi kegiatan KUA. Tidak hanya terbatas pada pemberitaan tertulis, tetapi juga pemanfaatan media digital dan multimedia agar pesan yang disampaikan lebih menarik, mudah dipahami, serta menjangkau masyarakat luas dari berbagai kalangan. (MHS/MIS)