Hari Kedua Bimbingan Pusaka Sakinah, KUA Botupingge Bedah Tuntas Urusan Keuangan Keluarga
News

Hari Kedua Bimbingan Pusaka Sakinah, KUA Botupingge Bedah Tuntas Urusan Keuangan Keluarga

  23 Jul 2025 |   55 |   Penulis : Humas Cabang APRI Bone Bolango|   Publisher : Biro Humas APRI Gorontalo

Botupingge (KUA) - Memasuki hari kedua, kegiatan Bimbingan Pusaka Sakinah di aula KUA pada Rabu (23/07/2025), KUA Kecamatan Botupingge kembali menghadirkan materi penting bagi peserta, yakni manajemen keuangan keluarga.

Dalam sesi ini, peserta diajak memahami prinsip dasar pengelolaan keuangan dalam rumah tangga, mulai dari menyusun anggaran, membedakan kebutuhan dan keinginan, hingga pentingnya keterbukaan finansial antara suami istri.

Kepala KUA Botupingge Carles Yusuf, dalam sambutannya menegaskan bahwa membangun keluarga sakinah tidak hanya bermodal cinta, tapi juga perlu kecakapan mengatur ekonomi keluarga. "Keuangan yang sehat adalah salah satu fondasi keharmonisan rumah tangga," ujarnya.

Ia juga menyampaikan harapannya agar para peserta yang hadir benar-benar mengamalkan ilmu yang diperoleh selama bimbingan. “Kami berharap setelah kegiatan ini, tidak ada satupun dari peserta dalam kegiatan ini mengalami perceraian. Semoga semuanya bisa membina rumah tangga yang kokoh dan harmonis,” tegasnya. 

Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian keuangan keluarga oleh narasumber Junus Mooduto. Beliau memaparkan pentingnya memahami tiga prinsip dasar dalam memenuhi kebutuhan keluarga, yaitu: keadilan, kesalingan, dan keseimbangan. Ketiganya menjadi fondasi dalam membangun hubungan finansial yang sehat antara pasangan suami istri.
“Rumah tangga itu ibarat satu tim yang saling menopang. Tidak ada atasan, tidak ada bawahan. Dalam urusan keuangan pun, harus adil, saling terbuka, dan seimbang. Jangan ada yang merasa paling berhak atau paling terbebani,” ujar Junus dalam penyampaiannya.

Ia (Junus) juga menekankan pentingnya perencanaan dan pengelolaan keuangan keluarga, dengan menyusun pos-pos kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang, seperti Dana pendidikan anak, Dana darurat, dan Dana pensiun atau tabungan masa depan. “Yang perlu direncanakan itu bukan hanya belanja harian, tapi juga masa depan. Mulailah dengan menyisihkan dana untuk pendidikan anak, dana darurat, dan dana pensiun atau dana masa depan. Sedikit tapi rutin, itu kuncinya,” jelas Junus.

Sebagai penutup, Junus memperkenalkan dan memandu peserta dalam praktik langsung menggunakan aplikasi KAKEKU (Kalkulasi Kebutuhan Keluarga), sebuah metode sederhana yang membantu pasangan menyusun anggaran rumah tangga berdasarkan pemasukan dan pengeluaran secara realistis.

Para peserta tampak antusias mengikuti materi. Beberapa di antaranya bahkan mengaku baru menyadari pentingnya perencanaan keuangan sejak mengikuti bimbingan ini.

Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen KUA Botupingge dalam membekali pasangan suami-istri agar siap membangun keluarga yang kokoh secara spiritual, emosional, dan finansial (23/07).

Share | | | |