Tingkatkan Pelayanan, KUA Pejawaran Lakukan Digitalisasi Arsip
Daerah

Tingkatkan Pelayanan, KUA Pejawaran Lakukan Digitalisasi Arsip

  09 Sep 2025 |   112 |   Penulis : APRI mBanjar |   Publisher : Biro Humas APRI Jawa Tengah

Banjarnegara  – Penguasaan teknologi digital pada era revolusi industri 4.0 pada pegawai adalah sebuah keharusan. Jika pegawai tidak mau meningkatkan kompetensinya dan tidak bisa mengikuti perkembangan jaman, maka ia akan jauh tertinggal.

Dari kondisi tersebut, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pejawaran melaksanakan program digitalisasi arsip dokumen layanan keagamaan sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik. Program ini merupakan bagian dari aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS 2025 oleh Najieh Alwi Wafa, CPNS Penghulu Ahli Pertama. Hal tersebut disampaikan Najieh pada mini seminar bertempat di KUA Pejawaran yang diikuti seluruh pegawai, Senin (8/9/2025)

“Digitalisasi arsip sangat penting agar pelayanan masyarakat lebih cepat, akurat, dan transparan. Inovasi ini sejalan dengan semangat reformasi birokrasi dan visi Kementerian Agama. Digitalisasi dilakukan untuk menjawab kendala pengelolaan arsip manual yang selama ini menyulitkan pencarian data, memakan waktu, serta berisiko hilang atau rusak. Arsip-arsip penting seperti akta nikah, wakaf, dan surat layanan kini mulai ditata, dipindai, dan disimpan dalam sistem digital terintegrasi berbasis hardisk dan Google Drive” paparnya.

Najieh juga mengharap bagi semua pegawai untuk menguasai IT, karena program yang ia gagas adalah kerja tim. Tidak hanya memindai arsip, tim KUA juga membuat sistem folder terstruktur, mengatur hak akses pegawai, hingga menyusun tabel indeks pencarian dengan Excel agar arsip lebih cepat ditemukan.

Dari diskusi pada sesi tanya jawab, Agus Salam salah seorang Penyuluh Agama Islam Fungsional sangat mendukung program ini, tapi kendalanya adalah sarana dan prasarana yang terbatas.

“Saya sangat mendukung program yang di sampaikan Najieh, sebuah langkah inovatif mewakili pegawai dari Gen-Z, hanya saja kita terbatas terkait dengan PC dan scanner. Oleh karenanya untuk mendukung suksesnya program ini maka rekan-rekan mohon kerelaannya untuk menggunakan fasilitas pribadi baik laptop maupun scanner bagi yang punya”, tuturnya.

Diskusi semakin menarik dan berkembang. Masing-masing pegawai diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan masukan terkait program ini.

Kepala KUA Pejawaran, Ahmad Rofiq Sidqi, menyebut langkah ini sebagai terobosan penting. “Digitalisasi arsip membuat pelayanan lebih cepat, transparan, dan aman. Ini adalah wujud nyata KUA Pejawaran menuju pelayanan publik modern,” ujarnya.

Dengan adanya sistem digitalisasi ini, masyarakat tak perlu khawatir lagi soal lamanya mencari arsip. Semua sudah lebih praktis, aman, dan efisien.

Bagikan Artikel Ini

Infografis