Oleh: Nurhadi, S.Sos.I., M.H.
Penghulu Ahli Muda
Kepala KUA Way Sulan Kab. Lampung Selatan

Penghulu memainkan peran sentral dalam prosesi akad nikah, baik
secara administratif maupun simbolis. Penampilan penghulu saat menjalankan
tugas ini tidak hanya menunjukkan profesionalisme, tetapi juga mencerminkan
kesakralan acara pernikahan. Penampilan yang rapi, elegan, dan berwibawa
menjadi keharusan untuk menghormati peran penting yang diemban. Berikut ini beberpa
hal penting mengenai performa penghulu dari segi pakaian dan aksesoris yag
harus di perhatikan saat melaksanakan tugas pencatatan nikah.
1. Pakaian Penghulu: Beragam Pilihan yang Elegan dan Formal
Pilihan pakaian yang dikenakan oleh penghulu dalam acara akad nikah
mencerminkan keseimbangan antara kesopanan, tradisi, dan profesionalitas.
Beberapa pilihan pakaian yang umum dikenakan oleh penghulu meliputi:
- Pakaian
Seragam Resmi: Sebagai seorang Pengawai Negersi Sipil
(PNS) penghulu pasti memiliki pakaian segaram resmi yang di atur oleh pemerintah
(Kementerian Agama). Dalam melaksanakan
tugas pencatatan nikah sebagai tugas pokonya, penghulu dianjurkan
mengenakan seragam Pegawai Negeri Sipil (PNS). Seragam ini dilengkapi
dengan logo atau lencana instansi Kementerian Agama, yang menandakan bahwa
penghulu bertugas atas nama negara.
- Setelan
Safari: Selain seragam resmi PNS, Setelan safari juga
dapat digunakan oleh penghulu dalam berugas untuk menciptakan kesan formal
yang tetap nyaman. Setelan ini biasanya jas safari dan celana kain dengan
potongan rapi, dilengkapi dengan aksesoris lencana dan id card atau
name tag sebagai tanda pengenal yang memiliki tampilan formal dan
praktis. Warna yang sering dipilih adalah warna netral seperti abu-abu
atau hitam, yang mencerminkan wibawa dan keseriusan tugas.
- Kombinasi
Kemeja, Jas, dan Dasi: Untuk acara yang lebih formal,
penghulu dapat menggunakan setelan jas dengan kemeja berwarna soft dan
dasi. Jasket seragam resmi Asosisasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) juga
dapat menjadi pilihan. Kombinasi ini memberikan kesan elegan dan
profesional, sesuai dengan tuntutan acara pernikahan yang penuh makna. Upayakan
dasi yang dikenakan berwarna netral seperti, biru tua, merah marun, atau
abu-abu atau menyesuaikan warna kemaja dalamnya. Ini akan menambah kesan
resmi dan khidmat.
- Batik
Elegan dan Mewah: Pada beberapa kesempatan,
penghulu juga boleh mengenakan batik sebagai bentuk penghormatan terhadap
budaya lokal. Batik yang dikenakan biasanya berdesain mewah dan elegan
dengan motif tradisional sesuai dengan khasnya daerah masing-masing. Batik
ini dipadukan dengan celana kain hitam atau cokelat tua, menciptakan
tampilan yang anggun dan berkelas.
- Kombinasi
Batik dan Jas: Kombinasi batik dan jas juga bisa menjadi
pilihan penghulu, terutama untuk acara pernikahan dengan nuansa adat yang
formal. Batik dikenakan sebagai kemeja dalam yang dilengkapi dengan jas
berwarna gelap. Kombinasi ini memberikan keseimbangan antara tradisi dan
modernitas, serta menegaskan kesan profesional.
2. Songkok Nasional: Simbol Kebangsaan dan Wibawa
Songkok nasional berwarna hitam adalah bagian tak terpisahkan dari
penampilan penghulu saat melaksanakan tugas pencatatan nikah. Songkok ini
melambangkan identitas kebangsaan, sekaligus menambah kesan wibawa dan
kehormatan. Songkok hitam memberikan tampilan yang lebih formal dan sejalan
dengan tugas penghulu yang resmi.
3. Sepatu Pantofel: Elegan dan Nyaman
Sepatu yang dikenakan oleh penghulu harus mendukung penampilan
formal dan memberikan kenyamanan selama prosesi akad nikah berlangsung. Sepatu
pantofel berbahan kulit menjadi pilihan utama karena memberikan kesan elegan
dan rapi. Warna hitam atau cokelat tua menjadi warna yang paling sering dipilih
untuk menyesuaikan dengan pakaian formal yang dikenakan. Sepatu yang bersih dan
terawat menunjukkan bahwa penghulu memperhatikan detail dan siap menjalankan
tugas dengan sempurna.
4. Aksesoris Penghulu
Selain pakaian, aksesoris yang dikenakan oleh penghulu juga
memiliki peran penting dalam menunjang penampilan dan profesionalitas. Beberapa
aksesoris yang bisa dikenakan diantaranya;
- Lencana
Resmi Kementerian Agama: Penghulu biasanya mengenakan
lencana resmi Kementerian Agama di dada sebelah kiri. Lencana ini menjadi
simbol otoritas resmi penghulu dalam menjalankan tugasnya sebagai wakil
negara yang mencatatkan pernikahan secara sah. Tanda pengenal diri (name
tag) juga sangat penting untuk di pakai melengkapi aksesoris yang
menempel pada pakain yang dikenakan.
- Jam
Tangan Formal: Jam tangan adalah aksesori penting yang
tidak hanya berfungsi sebagai penunjuk waktu, tetapi juga menambah kesan
profesional. Jam tangan dengan tali kulit atau logam berwarna netral
seperti hitam, silver, atau emas sering dipilih untuk melengkapi penampilan
penghulu. Jam tangan ini menunjukkan bahwa penghulu selalu siap
menjalankan tugas dengan tepat waktu.
- Cincin:
Cincin yang dikenakan oleh penghulu biasanya berbahan emas putih atau
perak dengan desain yang sederhana namun elegan. Cincin ini menambah
sentuhan kemewahan tanpa mengurangi kesederhanaan. Penggunaan cincin juga
melambangkan kebijaksanaan dan kematangan dalam menjalankan tugas yang
sakral.
5. Sikap dan Performa Penghulu
Selain penampilan fisik, performa penghulu juga mencakup sikap dan
tindakan yang profesional selama prosesi akad nikah. Penghulu dituntut untuk
mampu memimpin acara dengan tenang, khidmat, dan penuh tanggung jawab. Sikap
yang tenang dan berwibawa menciptakan suasana yang khidmat, sehingga prosesi
akad nikah dapat berjalan dengan lancar dan bermakna bagi kedua mempelai dan
keluarga yang hadir.
Penghulu juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, baik
kepada mempelai maupun keluarga. Dengan tutur kata yang sopan dan ramah,
penghulu mampu menciptakan hubungan yang baik dan suasana yang nyaman selama
prosesi pernikahan berlangsung.
"PENGHULU HEBAT, BERMARTABAT DAN TERHORMAT"