Langkat. Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Secanggang
bersama Pemerintah Kecamatan Secanggang melaksanakan pembinaan dan pelatihan
bilal mayit. Kegiatan ini diselenggarakan di aula kantor Desa Secanggang, Senin
(30/9/2024).
Camat Secanggang Parsadanta Sembiring,
S.H., M.AP., membuka langsung acara tersebut. Dalam arahannya menyampaikan bahwa
pembinaan dan pelatihan bilal mayit ini adalah salah satu upaya mewujudkan visi
pemerintah Kabupaten Langkat “menjadikan
Langkat yang maju, sejahtera dan religious”.
“Saya berharap kepada seluruh peserta untuk
sungguh-sungguh mengikuti kegiatan ini. Dalam kesempatan ini, nanti tidak hanya
teori yang disampaikan tapi praktik fardu kifayah juga akan diajarkan oleh
narasumber yang memang sudah berpengalaman. Dapatkan ilmunya, aplikasikan untuk
kalangan keluarga dan masyarakat dimana
Bapak/Ibu berada. Amal yang baik ini niscaya akan mendapat ridho dan berkah
dari Allah SWT”. Paparnya
"Bilal mayit merupakan pekerjaan amal.
Semua ada balasan pahalanya. Jadi jangan sepelekan pekerjaan bilal mayit. Disamping
itu sekarang pemerintah telah memberikan perhatian khusus kepada bilal
mayit". Imbuhnya di hadapan puluhan para peserta yang hadir.
Di tempat yang sama, Kepala Desa
Secanggang, Tengku Syaiful Anhar mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan hal
yang sangat positif. Para peserta hendaknya mampu mengambil manfaat dan membawa
ilmu yang didapat ke tempat masing-masing.
"Saya sangat bersyukur bahwa Desa
Secanggang bisa melaksanakan pembinaan serta pelatihan bilal mayit. Tak semua
orang mau jadi bilal mayit dan tak semua warga mampu melaksanakannnya. Karena
ada norma-norma yang harus dijalankan bagi seorang bilal mayit,"
tuturnya.
Untuk itu, Tengku Syaiful Anhar sekali lagi
berharap kepada peserta pelatihan menekuni dan mempelajari apa yang telah
diberikan narasumber nantinya.
Kepala KUA Secanggang, Marwan, M.HI sebagai
narasumber mengapresiasi kegiatan pembinaan dan pelatihan bilal mayit tersebut.
Dia yang juga Ketua PC APRI Kabupaten
Langkat menyampaikan :
“KUA sebagai unit pelaksana teknis
Kementerian Agama tak hanya mengurusi pernikahan semata, tapi juga ada haji,
zakat, wakaf, kemasjidan, penerangan dan penyuluhan agama Islam. Sehingga pembinaan
keagamaan dimasyarakat menjadi tugas dan fungsi KUA. Pokoknya mulai dari yang
hidup sampai yang mati disana ada layanan KUA”. Jelasnya.
Pada bagiannya, secara teori focus pada penjelasan,
dasar ataupun dalil-dalil terkait materi “Perlakuan dan Adab terhadap Mayit/Jenazah”. Disusul
dengan praktik pengurusan mayyit/jenazah yang disampaikan oleh narasumber pada
sesi berikutnya oleh Julham Akbar, S.Pd.I yang juga Penyuluh Agama Islam.
Mengawali pemaparan materi, Marwan
menjelaskan :
“Pelatihan ini ditujukan untuk menciptakan
kemandirian pada masyarakat. Sehingga bila ada keluarga yang meninggal, mereka
bisa melaksanakan pengurusan jenazah secara mandiri tanpa bergantung pada
bilal. Ketika hal itu tidak diperoleh maka menjadi kewajiban kita yang tahu
untuk melaksanakan fardu kifayah tersebut. Karenanya pemahaman tentang ini
penting sebab dapat mengugurkan tuntutan orang-orang yang ada di daerah
tersebut”. Ungkapnya.
Kegiatan pembinaan dan
pelatihan tersebut berjalan lancar mulai awal hingga akhir. Suasana ruang
belajar hidup dengan partisipasi peran aktif peserta bertanya dan menyampaikan
harapan agar kegiatan serupa tetap dilaksanakan setiap tahunnya untuk
regenerasi pada masa yang akan datang. (***)