Jumat Bersih dan Penanaman Sayuran: Realisasi Ekoteologi KUA Batang Kuis Terhadap Integralisasi Semesta
Daerah

Jumat Bersih dan Penanaman Sayuran: Realisasi Ekoteologi KUA Batang Kuis Terhadap Integralisasi Semesta

  25 Jul 2025 |   9 |   Penulis : Biro Humas APRI Sumatera Utara|   Publisher : Biro Humas APRI Sumatera Utara

Batang Kuis, (Humas).  Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Batang Kuis kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan dan penguatan nilai-nilai keagamaan melalui kegiatan bertajuk “Jumat Bersih dan Penanaman Sayuran”, kegiatan dilaksanakan pada Jumat pagi (25/07). Kegiatan ini menjadi bagian dari gerakan ekoteologi, sebuah pendekatan spiritual dan ekologis, sebagai wujud nyata integralisasi semesta yang holistik. 


Dipimpin langsung oleh Kepala KUA Batang Kuis, H. Muhammad Ruslan, M.A, kegiatan ini melibatkan seluruh ASN KUA dan  penyuluh agama Islam. Dimulai dengan gotong royong membersihkan lingkungan kantor dan sekitarnya, acara kemudian dilanjutkan dengan penanaman berbagai jenis tanaman sayur seperti Pohon Kelor, Daun Katuk, Daun Ubi, Kunyit, Jahe Merah dan Sereh di halaman depan dan samping kantor KUA.

“Gerakan ini bukan hanya soal kebersihan fisik, tapi juga sebagai bentuk kesadaran spiritual bahwa menjaga alam adalah bagian dari ibadah. Ekoteologi mengajarkan kita bahwa semesta ini adalah amanah yang harus dijaga bersama,” ungkap H. Muhammad Ruslan di sela-sela kegiatan.

Beliau menambahkan bahwa gerakan ini bukan hanya seremonial namun menjadi spirit keagamaan. "Gerakan ini bukan sekedar kegiatan religius semata, tetapi merupakan program ekoteologi sebagai  pengembangan spirit keagamaan yang menjadi Asta Protas Kementerian agama, sekaligus program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) yang digadang-gadangkan presiden Prabowo Subianto dalam rangka mewujudkan swasembada pangan sebagai salah satu fondasi terwujudnya visi Indonesia Emas 2045," ujarnya. 

Menurutnya, integralisasi semesta bukan sekadar slogan, melainkan praktik hidup yang menyatukan dimensi iman, ilmu, dan amal. Penanaman sayuran dipilih sebagai bentuk konkret pemanfaatan lahan sempit agar produktif, sekaligus edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan.

Salah satu Staf ASN KUA Batang Kuis Nursani Tanjung, S.Ag menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi media dakwah yang menyejukkan, mengajarkan umat untuk lebih peduli terhadap kebersihan, keindahan, dan keberlangsungan hidup.

“Kami ingin menghadirkan wajah Islam yang ramah lingkungan. Islam mengajarkan bahwa kerusakan alam adalah bentuk pengingkaran terhadap nikmat Allah. Maka, menanam sayuran dan membersihkan lingkungan adalah bagian dari ibadah ekologis,” tegasnya.

Dengan semangat gotong royong dan kebersamaan, kegiatan Jumat Bersih ini menjadi bukti bahwa KUA tidak hanya menjadi lembaga pelayanan administrasi, tetapi juga agen perubahan sosial dan ekologis. KUA Batang Kuis berharap gerakan ekoteologi ini dapat menjadi inspirasi bagi KUA lainnya di seluruh Indonesia dalam membumikan nilai-nilai agama yang membela kehidupan semesta. (MHS/MR)

Share | | | |