Rejang Lebong (Humas) – Kantor Urusan Agama (KUA) Curup Tengah, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, terus berupaya menekan angka perceraian di wilayahnya melalui serangkaian program edukatif. Mulai dari penyuluhan ke sekolah-sekolah, bimbingan remaja, hingga pembekalan calon pengantin.(23/07).
"Pertama yang kita lakukan adalah dengan melakukan bimbingan remaja di sekolah-sekolah. Jadi kita turun ke SMA atau setingkat itu untuk penyuluhan," kata Kepala KUA Curup Tengah, H. Bulkis, S.Th.I MHI.
Menurut Bulkis, penyuluhan ini difokuskan pada edukasi seputar Undang-Undang Perkawinan serta dampak negatif pernikahan di bawah umur. Ia menyebut, pernikahan dini menjadi salah satu faktor pemicu perceraian, meskipun bukan satu-satunya penyebab utama.
"Sudah itu Bimbingan Remaja Usia Nikah (BRUN). Jadi remaja-remaja usia nikah melalui risma-risma, kita memberikan penyuluhan-penyuluhan tentang undang-undang perkawinan. Karena pernikahan di bawah umur itu sangat rentan terhadap perceraian," tambahnya.
Selain menyasar pelajar, KUA juga melakukan edukasi terhadap calon pengantin melalui program Bimbingan Perkawinan (Bimwin). Dalam program ini, para peserta dibekali materi fikih munakahat, hak dan kewajiban suami istri, manajemen keuangan keluarga, hingga pentingnya membentuk rumah tangga yang berkualitas. "Itu kita kerjasama dengan BKKBN, pihak kecamatan, dan puskesmas. Termasuk pemeriksaan kesehatan bagi calon pengantin," jelasnya.
Tak hanya itu, penyuluhan juga dilakukan melalui forum keagamaan dan sosial kemasyarakatan seperti ceramah, khutbah, dan pengajian, dengan mengusung tema keluarga sakinah. Namun demikian, Bulkis mengakui bahwa keterbatasan anggaran sempat menghambat intensitas program-program tersebut. "Kalau dulu aktif, tapi semenjak efisiensi anggaran, jadi agak terhambat," katanya.
Ia juga menyoroti judi online sebagai salah satu penyebab tertinggi perceraian belakangan ini. "Itu memberikan kontribusi yang luar biasa ke angka perceraian," tegasnya. Oleh karena itu, KUA secara konsisten menyisipkan peringatan soal bahaya judi online dalam setiap sesi bimbingan bagi calon pengantin. "Makanya kami sampaikan kepada calon pengantin, bahaya judi online itu. Jadi itulah langkah-langkah kami untuk menekan angka perceraian," pungkas Bulkis.