Tawaku, dan Secangkir kopi

19 Oct 2024 | 113 | Penulis : PC APRI Lampung Timur| Publisher : Biro Humas APRI Lampung

Inilah Caraku Melepaskan Kepenatan Hidup

Dalam hidup yang penuh dengan tekanan, seringkali kita lupa bahwa manusia bukan hanya mesin yang terus bergerak. Ada beban-beban yang diam-diam menumpuk di pundak—tuntutan pekerjaan, tekanan ekonomi, dan urusan keluarga yang tak ada habisnya. Semua itu berpotensi membuat kita terjebak dalam lingkaran stres yang semakin mencekik.

Namun, di tengah segala hiruk-pikuk hidup, aku menemukan sebuah jalan sederhana namun bermakna untuk melepaskan semua kepenatan: tawa. Bukan tawa yang dipaksakan atau dibuat-buat, tetapi tawa yang lahir dari kebersamaan, dari momen-momen kecil yang sederhana.

Di setiap cangkir kopi yang kuminum bersama sahabat, di setiap cerita konyol yang kami bagi, aku menemukan kelegaan. Tertawa lepas menjadi caraku melupakan sejenak segala beban. Dalam tawa itu, ada perasaan ringan, ada ruang bagi hati untuk bernapas lebih lega.

Tawaku bukan sekadar penghibur sesaat. Ia adalah caraku mengingatkan diri sendiri bahwa tidak semua masalah harus dihadapi dengan wajah tegang. Kadang, yang kita butuhkan hanyalah jeda, sedikit ruang untuk menikmati hidup, sebelum kembali menghadapi tantangan dengan kekuatan baru.

Jadi, inilah caraku: tertawa bersama mereka yang aku cintai, dengan segelas kopi hangat di tangan, melepas semua kepenatan hidup. Dan setelah itu, aku selalu siap kembali melangkah, lebih kuat, lebih lapang.[H.Kasbolah, M.Pd.]