Lampung Timur – Menyambut Iduladha 1446 Hijriah, Kelompok Kerja Penyuluh Agama Islam (Pokjaluh) Kementerian Agama Kabupaten Lampung Timur menginisiasi program “Pokjaluh Berqurban dan Berbagi”, Senin (09/06/2025), yang digelar di halaman Kantor Urusan Agama (KUA) Way Bungur. Tak sekadar menjalankan ibadah tahunan, kegiatan ini menjadi simbol kuatnya kolaborasi antara Pokjaluh dengan dua lembaga zakat nasional: LazisNU dan LazisMU.
Mengusung tema “Kurban dan Berbagi: Dari Hati untuk Sesama dan Menggapai Ridho Ilahi”, kegiatan berlangsung penuh khidmat dan kebersamaan. Hadir dalam acara tersebut perwakilan Kepala Kantor Kemenag Lampung Timur yang diwakili Gara Zawa, Kusaeni; Kepala KUA Way Bungur dan Pasir Sakti; Ketua Pokjaluh H. Agus Salim, B.Ag., M.Pd.; Forkopimcam Way Bungur seperti Camat, Kapolsek, Danramil; petugas PLKB; serta perwakilan dari LazisNU dan LazisMU KL Way Bungur.
Ketua Pokjaluh Lampung Timur, H. Agus Salim, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan buah dari semangat kebersamaan antara para penyuluh agama Islam dan dua lembaga zakat besar yang selama ini konsisten menguatkan program sosial keummatan.
“Sinergi ini membuktikan bahwa dakwah akan berdampak luas bila dilakukan bersama. Ketika Pokjaluh bermitra dengan LazisNU dan LazisMU, maka manfaat sosialnya menjadi lebih menyeluruh. Kami bukan hanya menyembelih hewan qurban, tetapi juga menyampaikan pesan solidaritas dan keberkahan kepada masyarakat,” jelasnya.
LazisNU dan LazisMU tidak hanya hadir sebagai penyokong logistik, tetapi juga turut mendampingi secara teknis dalam proses penyaluran daging kurban. Dengan sistem yang rapi dan pendekatan edukatif, distribusi dilakukan secara akurat dan menyasar penerima manfaat yang memang membutuhkan.
Dalam sambutannya, Gara Zawa Kemenag Lampung Timur, Kusaeni, menyampaikan penghargaan terhadap langkah strategis Pokjaluh dalam merangkul berbagai elemen. “Inilah wajah Islam yang kolaboratif dan solutif. Dakwah seperti ini tidak berjalan sendiri, tapi bersama-sama. Saya kira pola kegiatan seperti ini perlu dicontoh oleh kecamatan-kecamatan lainnya,” ujarnya.
Momen penyerahan hewan qurban secara simbolis diiringi doa bersama semakin memperkuat nuansa persatuan. Kegiatan ini tidak hanya mempertegas makna ibadah kurban sebagai wujud ketaatan, tetapi juga memperluas pemahaman bahwa berkurban adalah tentang menjalin jejaring empati, berbagi rezeki, dan menebar manfaat antar-lembaga demi terwujudnya masyarakat yang lebih sejahtera.
---
Penulis: H. Kas
Editor: Szp