Puluhan Buku Berpindah
Inspirasi

Puluhan Buku Berpindah "Hak Asuh" di Pustaka KUA

  13 Sep 2024 |   192 |   Penulis : PC APRI Kabupaten Mansel|   Publisher : Biro Humas APRI Papua Barat

Mansel- Alhamdulillah, untuk kesekian kalinya, Kakak Dhiva and Family kembali jadikan Pustaka Aksara Community (ACM) "orangtua Asuh" bagi buku-buku Koleksian Kakak and family. (12/09/2024)

Sebanyak 56 buah buku bacaan dengan beragam kategori semakin mewarnai setiap sudut pustaka ACM.  Diantaranya buku bacaan keislaman, buku umum, kamus bergambar, buku panduan bermain Gitar, majalah dan buku-buku pelajaran tingkat SMP dan SMA. 


Sejarah Singkat Pustaka di KUA
Telah 6 tahun usia Pustaka ACM, tepatnya dibulan Juli 2018, Taman Baca Masyarakat (TBM) yang di gagas KUA  dengan berkolaborasi bersama masyarakat peduli Literasi yang didominasi kaum muda, akhirnya membentuk Pustaka Aksara Community Mansel (ACM) ditanah Papua dengan menjadikan Ruang Nikah KUA sebagai tempat Perpustakaan ACM beraktifitas dan melayani masyarakat.

(foto: KUA bersama para pengurus Pustaka ACM ditanah Papua di ruang Nikah gedung lama tahun 2018)

Kolabori dalam literasi menjadi Wasilah dan Ikhtiar bersama untuk menghadir wajah baru KUA di kecamatan Oransbari.

"Wajah KUA yang konon yang di Anggap "angker" dan "kaku" lambat laun menjadi Ramah dan bersahabat." Ujar Sitti Rahmaniar, Kepala TK YAPIS Oransbari.


KUA dalam khidmadnya terus berbenah untuk Tak hanya ramah pada Calon Pengantin (catin), namun juga Ramah pada Anak-anak Usia sekolah dari TK hingga SMA, Ramah Mahasiswa, ramah Sesepuh (orangtua) hingga ramah terhadap masyarakat yang berbeda keyakinan (non muslim).

Sedekah Buku jadi Lifestyle? kenapa tidak..
Disaat budaya membaca buku semakin rendah bahkan sudah menjadi aktifitas langka, namun giat menyebar "Virus Literasi" dan hadirkan "jendela dunia" tetap di maksimalkan.
(foto:kunjungan Kelas Pelopor kec. Ransiki ke Pustaka ACM digedung baru SBSN)

Tantangan besar dipelupuk mata, sebab Zaman Gadget telah merajai mata dan jari jemari masyarakat, dan hal itu tidak memandang Usia mulai anak-anak hingga orangtua mayoritas telah menjadi "konsumen Aktif" yang semakin menjauhkan diri lembar-lembar aksara (buku).

Namun, ghiroh untuk menyebarkan "amanah dari langit" yakni Iqro' "bacalah", maka KUA semakin dituntut lebih berinovasi dan berimprovisasi dalam melakukan Optimalisasi Peran Perpustakaan.

Setidaknya ikhtiar bersama Sahabat-sahabat KUA minimal masih menjadikan KUA sebagai "wisata literasi" anak-anak TK Yapis Oransbari, perpustakaan masih menjadi tempat generasi Milenial setingkat SMA berlatih Publik Speaking yang kemudian KUA memberi nama "Kelas Pelopor", dimana remaja yang mau berlatih berbicara tanpa harus memandang latar belakang dan agama dipermonggokan bergabung dikelas Pelopor.

rep. A.K

Share | | | |