KH. Said Aqil Siradj Gema Spirit Literasi dan Toleransi di Haflah 45 Ponpes Riyadlatul Ulum
Daerah

KH. Said Aqil Siradj Gema Spirit Literasi dan Toleransi di Haflah 45 Ponpes Riyadlatul Ulum

  30 Jun 2025 |   14 |   Penulis : PC APRI Lampung Timur|   Publisher : Biro Humas APRI Lampung

Lampung Timur (Humas) – Pondok Pesantren Riyadlatul Ulum, Desa Bumiharjo, Kecamatan Batanghari, menjadi saksi momen spiritual yang penuh hikmah dalam Haflah Akhirussanah ke-45, Ahad pagi, 29 Juni 2025. Hadir sebagai pembicara utama, ulama nasional Prof. KH. Said Aqil Siradj, M.A., menyampaikan pesan-pesan mendalam tentang pentingnya agama, literasi digital, dan moderasi beragama di tengah era disrupsi informasi.

KH. Said Aqil Siradj, tokoh kharismatik dan mantan Ketua Umum PBNU dua periode (2010–2021), kini menjabat Ketua Mustasyar PBNU 2022–2027. Kehadirannya disambut hangat ribuan hadirin yang terdiri dari santri, alumni, wali santri, para ulama, tokoh masyarakat, serta warga sekitar.

Acara yang berlangsung khidmat ini turut dihadiri oleh Camat Batanghari bersama unsur Forkopimcam, para pimpinan pondok pesantren dari Kecamatan Batanghari dan Kota Metro, serta para penyuluh agama Islam KUA Batanghari, di antaranya Asri Atun dan Siti Alkhomah.

Dalam tausiyahnya, KH. Said Aqil Siradj menegaskan bahwa pemahaman agama yang mendalam harus selaras dengan kecakapan dalam menyikapi arus informasi global. 

“Menjadi umat Islam masa kini tidak cukup hanya beriman dan bertaqwa, tapi juga harus cerdas, toleran, dan bijak menyikapi informasi. Jangan mudah terprovokasi hoaks. Literasi digital adalah bagian dari jihad intelektual,” tegas beliau.

Haflah ke-45 ini juga dimeriahkan dengan rangkaian kegiatan keilmuan dan silaturahmi, seperti Semaan Al-Qur’an, Imtihan Santri, Khataman Kitab Alfiyah Ibnu Malik ke-35, dan Silaturahmi Nasional (Silatnas) ke-2 Ikatan Santri Alumni Riyadlatul Ulum (IKSARU).

Ustadz Zaenal, salah satu alumni yang hadir, mengaku haru dan bersyukur bisa menyaksikan langsung tausiyah KH. Said Aqil.

“Beliau adalah panutan kami. Semangatnya dalam membimbing umat menjadi teladan, terlebih di era yang serba cepat ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Penyuluh Agama KUA Batanghari, Asri Atun dan Siti Alkhomah, berharap Haflah ini menjadi titik tolak baru dalam melahirkan santri-santri yang unggul secara intelektual, kuat dalam keimanan, dan berperan aktif di tengah masyarakat.

“Semoga Ponpes Riyadlatul Ulum terus menjadi pusat pendidikan yang mampu melahirkan generasi berakhlak dan siap menjawab tantangan zaman,” ujar Asri menutup sesi wawancara.

---
Penulis: H. Kas
Editor: Szp

Share | | | |