Dari kutai kartanegara
Kalimantan, cintanya berlabuh kepada seorang gadis kampung di buton, tempat
yang tertaut jarak dan pulau ini tidak menjadi penghalang cinta Rudi dan Nurjiani,
pasangan calon pengantin yang rencananya akan menikah pada 7 September nanti di
Hotel Sahid Mariat ini, menghadiri kegiatan bimbingan Prekawinan yang dilaksanakan pada tanggal 4
Sptember di KUA Sorong Kota, jalan Pahlawan.
Sesuai surat edaran Jenderal Bimas Islam Nomor 02 Tahun 2024 yang
mewajibkan kepada calon pengantin untuk mengikuti bimbingan perkawinan, KUA Sorong
Kota melaksanakan bimbingan perkawinan mandiri untuk kedua calon pengantin
tersebut.
Di Sesi pembuka H Ramang, SE.
sebagai penghulu Muda menyampaikan fiqhi seputar pernikahan, prosesi
ijab-qabul, dan bagaimana mengelola keuangan keluarga, “salah satu fungsi
keluarga, adalah fungsi ekonomi, perlu perencanaan keuangan, sehingga ekonomi
keluarga bisa tetap terjaga, dan terpenuhi kebutuhan hidupnya. Tidak sedikit
keluarga yang berujung perpisahan karena masalah ekonomi” pungkasnya
Pada sesi kedua, Materi
disampaikan oleh Ustadzah Nyielis Mulyati, S.Pd.I, beliau menyampaikan
pentingnya menjaga sunnah nabi dalam berkeluarga dan pergaulan suami istri,
perasaan cinta akan tumbuh dan semakin dalam dari hal-hal yang kecil dan
ringan, karena bibit awal lahirnya generasi yang berkualitas itu dimuai dari
hubungan yang dilandasi dan diawali atas sunnah Rasulullah saw.
Selanjutnya pada sesi ke tiga,
materi psikologi dan dinamika keluarga disampaikan oleh Ustadz Adnan Firdaus,
S.Ag., M. Ag., “ketenangan jiwa itu diawali dari baiknya hubungan seseorang
dengan sang Pencipta, bila baik hubunganmu denganNya, maka akan baik perilakumu
kepada pasanganmu, tapi bila jauh engkau dari-Nya maka akan sulit engkau
menjalani hidupmu, termasuk membina rumah tangggamu” simpulnya.
Sebagai materi pamungkas
disampaikan oleh Ustadz Muhammad Yasin, SHI., menyampaikan pentingnya menentukan tujuan pernikahan,”
Untuk apa kalian menikah, itu akan menentukan sejauh mana kebahagiaan itu akan
kalian raih, bila ingin bahagia sehidup- semati, maka sebatas dunia itu saja
kebahagiaanmu, tapi bila tujuanmu untuk kebahagiaan dunia-akhirat, maka cintamu
akan sampai ke surgaNya”. Selanjutnya menutup materi bimbingan perkawinan ini,
sebagai kepala KUA beliau berharap agar kegiatan ini bisa berkontribusi pada menurunnya angka
perceraian, Perkawinan anak, Kekerasan rumah tangga; dan Stunting.
Penutupan kegiatan Bimbingan Perkawinan sekaligus
ditandai dengan penyerahan sertifikat, yang menandai kedua calon pengantin
tersebut, sudah layak dan siap menempuh kehidupan rumah tangga.[]