
Pembinaan Keluarga Sakinah: Menyatukan Nilai Agama dan Kesehatan dalam Rumah Tangga
07 Oct 2025 | 20 | Penulis : APRI mBanjar | Publisher : Biro Humas APRI Jawa Tengah
Banjarnegara (Humas) – Dalam rangka memperkuat ketahanan keluarga, Fasilitator Keluarga Sakinah KUA Banjarnegara, Nasirin, melaksanakan kegiatan pembinaan keluarga sakinah pada Senin (6/10/2025). Kegiatan ini digelar di Kelurahan Semarang dan diikuti oleh 20 pasangan suami istri, dengan pelaksanaan mulai pukul 09.00 hingga 12.00 WIB.
Dalam penyampaiannya, Nasirin menekankan bahwa semua permasalahan dalam rumah tangga pada dasarnya dapat diselesaikan melalui komunikasi yang baik dan pendekatan kekeluargaan.
“Tujuan pembinaan keluarga sakinah adalah membangun budaya komunikasi, konsultasi, dan koordinasi antaranggota keluarga. Ketika komunikasi berjalan sehat, maka keluarga bisa tumbuh menjadi sakinah, mawaddah, dan rahmah,” jelasnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Bimas Islam Kementerian Agama, yang diselenggarakan secara kolaboratif di berbagai wilayah. Di Kelurahan Semarang, kegiatan ini terselenggara atas kerja sama antara Kementerian Agama dan Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Kecamatan Banjarnegara.
Dalam sesi berikutnya, Ibu Evril, bidan dari Puskesmas Banjarnegara 2, menyampaikan pentingnya menjaga kesehatan keluarga. Ia mengingatkan para orang tua agar memperhatikan asupan gizi anak dan membatasi konsumsi berlebihan terhadap makanan yang mengandung garam serta minuman berkafein.
“Jagalah pola makan di rumah. Hindari konsumsi garam dan kopi secara berlebihan agar kualitas kesehatan keluarga tetap terjaga,” ungkapnya.
Kepala KUA Banjarnegara, Musobihin, turut memberikan pengarahan dan menegaskan bahwa keluarga merupakan fondasi utama dalam membangun bangsa.
“Kalau negara ini ingin kuat dan maju, maka yang pertama harus diperkuat adalah keluarga. Keluarga sejahtera akan menghasilkan masyarakat yang sejahtera, dan sebaliknya, jika keluarga rapuh, maka negara pun akan terdampak,” tegasnya.
Meski kegiatan dilaksanakan sejak pagi hingga siang hari, para peserta tetap menunjukkan antusiasme yang tinggi. Hal ini dinilai cukup membanggakan, mengingat wilayah Kelurahan Semarang dikenal memiliki aktivitas warga yang padat.
“Antusiasme peserta sangat luar biasa. Meski sibuk, mereka tetap meluangkan waktu mengikuti kegiatan ini sampai selesai. Ini membuktikan bahwa masyarakat sangat peduli terhadap kualitas keluarganya,” ujar Nasirin di akhir kegiatan.
Melalui pembinaan ini, diharapkan pasangan keluarga semakin sadar akan pentingnya komunikasi, kesehatan, dan nilai-nilai spiritual dalam membangun rumah tangga yang harmonis dan berkualitas. (S, azd)