Memudahkan Kesulitan Orang Lain sama Halnya
memudahkan Urusan kita sendiri
Di Dunia Dan akhirat
Oleh.Usep Soleh Qodarudin (Kepala Kua Air
Hitam)
Ditegaskan dalam QS
Al Hujurat ayat 13:
اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ
خَبِيْرٌ
Artinya: “Sesungguhnya yang paling
mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh,
Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.”
Manusia adalah makhluk sosial yang
tidak bisa hidup sendiri. Dalam setiap aktivitas kehidupan, manusia selalu
membutuhkan orang lain. Oleh karenanya, diperlukan kehidupan yang harmonis ,
saling membantu dan memudahkan urusan orang lain. Ketika kita bisa menjadi jiwa
yang baik dan mampu memberi jalan kemudahan bagi kesulitan orang lain, maka
Allah pun akan memberikan balasan berupa kemudahan pada kesulitan yang kita
hadapi baik di dunia maupun di akhirat. Seperti sabda Rasulullah SAW dalam
sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah:
مَنْ نَفَّسَ عَنْ
مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ
كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ
عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ
“Siapa yang menyelesaikan kesulitan
seorang mukmin dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan
memudahkan kesulitan-kesulitannya pada hari kiamat. Siapa yang memudahkan orang
yang sedang kesulitan niscaya Allah mudahkan baginya di dunia dan
akhirat."
Oleh karena itu, mari kita sadari
dan hindari berprilaku buruk dengan
mempersulit orang lain melalui berbagai macam alasan yang direkayasa sedemikian
rupa. Apalagi kita memanfaatkan kesulitan yang dihadapi orang lain untuk
mengambil keuntungan bagi diri sendiri, terlebih hal itu melanggar ketentuan
dan syariat yang telah ditetapkan oleh agama. Berikanlah hak-hak yang memang
itu menjadi milik orang lain dengan menjauhi sikap senang mengambil sesuatu
yang bukan menjadi hak kita. Selayaknya, kita harus menjadi orang-orang yang
mampu memberi manfaat pada orang lain, bukan orang yang memanfaatkan orang lain
untuk kepentingan kita. Nabi Muhammad SAW bersabda:
خَيْرُ النَّاسِ
اَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Sebaik-baik orang adalah yang dapat
memberi manfaat kepada sesama.”
Allah SWT telah mengingatkan kepada kita untuk
saling membantu hanya dalam hal kebaikan dan bisa meningkatkan ketakwaan kita
pada Allah SWT. Kita dilarang untuk saling membantu dalam hal keburukan dan
kejahatan seperti manipulasi dan konspirasi yang menghantarkan kita kepada
dosa. Oleh karenanya, ketika ada orang lain yang memiliki keperluan dengan
kita, maka bantulah dengan tidak menyulitkannya dan gunakan cara-cara yang
baik. Mari budayakan membantu masalah yang dihadapi orang lain dengan prinsip:
“Kalau bisa dipermudah kenapa dipersulit”. Jangan sebaliknya yakni: “Kalau bisa
dipersulit kenapa dipermudah”.
Kesulitan dan masalah dalam kehidupan
di dunia ini merupakan sunnatullah yang bakal dihadapi setiap orang. Masalah
yang kita hadapi tak boleh mematahkan semangat hidup kita. Allah SWT telah
menegaskan bahwa Ia tidak akan memberikan beban berat pada manusia, kecuali
manusia itu bisa menyelesaikannya. Dengan menyelesaikan masalah yang dihadapi,
kita akan menemukan pelajaran atau hikmah yang bisa kita gunakan untuk
menghadapi masalah-masalah yang pasti akan kita temui di masa depan. Janganlah
lari dari masalah karena bisa jadi kita akan menghadapi masalah yang lebih
besar lagi. Mari kita berikhtiar menyelesaikan masalah dan selanjutnya
bertawakkal pada Allah SWT. Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk
tidak terbebani oleh masalah yang kita hadapi, namun kita diberi cara untuk
menyelesaikan masalah itu.
Allah SWT telah memberikan penegasan
dalam Al-Qur’an surat Al-Insyirah ayat 5-6:
فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ
يُسْرًا إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan
itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
Mari kita amalkan doa Nabi yang
termaktub dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Anas r.a:
عن أنس بن مالك قال
: كان النبي صلى الله عليه وسلّم يقول : اللّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُبِكَ مِنَ
الهَمِّ وَالحَزَنِ, والعَجْزِ وَاْلكَسَلِ، وَالجُبْنِ وَالبُخْلِ، وضَلْعِ
الدَّينِ, وغَلَبةِ الرِّجَال.
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu
dari sifat gelisah (pesimis), sedih, malas, kikir, pengecut, terlilit hutang,
dan keganasan orang lain."
Semoga kita diberikan kekuatan dan kesempatan
untuk menjadi orang baik yang senantiasa suka membantu orang lain, dan kita
diberikan kekuatan untuk dapat
menghadapi berbagai ujian yang kita
hadapi dalam kehidupan di dunia ini.Wallahu alam bisshawab.