Kampar (Humas) Dalam rangka memperkuat karakter remaja dan membentengi mereka dari dampak negatif pergaulan bebas, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bangkinang melaksanakan program KUA Goes to School yang menyasar para pelajar SMA. Kegiatan kali ini digelar di SMA Negeri 1 Bangkinang dengan mengangkat tema besar “Cegah Nikah Dini dan Kenakalan Remaja melalui Pembiasaan Ibadah”.
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Plt. Kepala KUA Bangkinang, Anuar Apendi, S.H.I., M.Sy., didampingi oleh Penghulu Zulfahmi, M.Ag., serta seluruh penyuluh agama Islam Kecamatan Bangkinang. Kehadiran mereka disambut hangat oleh Kepala SMA Negeri 1 Bangkinang, Fahrizal, M.Pd., beserta seluruh majelis guru dan siswa kelas XII sebagai peserta kegiatan.
Dalam sambutannya, Plt. Kepala KUA Bangkinang, Anuar Apendi, menyampaikan pentingnya membangun karakter siswa sejak dini agar tidak terjerumus ke dalam perilaku menyimpang. Ia menegaskan bahwa pendidikan agama harus menjadi fondasi dalam kehidupan generasi muda, terlebih di era digital saat ini yang penuh tantangan moral.
“Kami hadir di sekolah-sekolah bukan sekadar memberi ceramah, tapi sebagai bentuk kepedulian terhadap masa depan anak-anak kita. Pendidikan agama, terutama melalui pembiasaan shalat, merupakan kunci untuk membentengi diri dari pengaruh negatif, termasuk pergaulan bebas dan pernikahan dini,” ungkap Anuar
Sebagai narasumber utama, Penyuluh Agama Islam Fungsional H. Basri menyampaikan materi yang menyoroti pentingnya menghindari pernikahan usia dini dan kenakalan remaja, yang masih menjadi isu krusial di kalangan pelajar. Dalam penyampaiannya, H. Basri menekankan bahwa salah satu solusi efektif untuk menangkal pengaruh negatif tersebut adalah dengan menjaga ibadah.
“Remaja yang terbiasa menjaga shalat akan lebih mudah memiliki akhlak yang baik, disiplin, dan tidak mudah terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Shalat adalah pondasi utama dalam pembentukan karakter Islami,” ujar H. Basri di hadapan para siswa.
Kepala SMAN Bangkinang Fahrizal mengapresiasi langkah KUA Bangkinang yang proaktif menjangkau sekolah dalam memberikan pembinaan karakter dan edukasi keagamaan.(Fatmi)