Kepala KUA Lubuk Pakam Sampaikan Ceramah Maulid Nabi Muhammad SAW: Teladani Persatuan, Toleransi, dan Kasih Sayang
Daerah

Kepala KUA Lubuk Pakam Sampaikan Ceramah Maulid Nabi Muhammad SAW: Teladani Persatuan, Toleransi, dan Kasih Sayang

  18 Sep 2025 |   34 |   Penulis : Humas Cabang APRI Deli Serdang |   Publisher : Biro Humas APRI Sumatera Utara

Lubuk Pakam, (Humas). Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 M, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Lubuk Pakam Jayamin Sinaga, S. Ag. M. Si berkesempatan menyampaikan ceramah agama dengan tema “Penguatan Moderasi Beragama Meneladani Persatuan, Toleransi, dan Kasih Sayang.”

Kegiatan yang dilaksanakan di Masjid Nurul Iman Desa Sekip berlangsung khidmat tersebut dihadiri oleh tokoh agama, tokoh masyarakat, unsur pemerintah, serta jamaah dari berbagai lapisan masyarakat. Momentum Maulid Nabi dijadikan sarana untuk memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan semangat meneladani akhlak Rasulullah SAW.

Dalam ceramahnya, Kepala KUA Lubuk Pakam menekankan bahwa peringatan Maulid Nabi bukan hanya sekadar mengenang kelahiran Rasulullah, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya meneladani ajaran beliau dalam kehidupan sehari-hari. “Rasulullah SAW hadir sebagai pembawa rahmat bagi semesta alam. Keteladanan beliau dalam membangun persatuan, menebar kasih sayang, serta menjunjung tinggi toleransi harus menjadi inspirasi kita dalam memperkuat moderasi beragama,” ungkapnya.

Beliau juga mengajak masyarakat untuk memperkokoh ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basyariyah sebagai fondasi terciptanya kerukunan hidup beragama di tengah keberagaman. 

Moderasi beragama sesuai Asta Protas (delapan program prioritas) Kementerian Agama (Kemenag) adalah penguatan nilai-nilai moderasi dalam program prioritas pertama, yaitu "Meningkatkan Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan". Moderasi beragama menjadi fondasi dalam program ini untuk membangun harmoni sosial, mendorong sikap toleran dan cinta pada perbedaan, serta menjadikan kemanusiaan sebagai nilai utama dalam berinteraksi dan beribadah.

“Dengan moderasi beragama, kita mampu menjaga keseimbangan, menghindari sikap ekstrem, serta bersama-sama membangun masyarakat yang damai dan harmonis,” tambahnya.

Acara ditutup dengan doa bersama memohon keberkahan, keselamatan bangsa, dan kekuatan umat untuk terus meneladani nilai-nilai luhur Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan bermasyarakat. (MHS/JS)

Share | | | |

Infografis