Kepala KUA Bermani Ilir Hadiri Kegiatan Minilokakarya Lintas Sektoral
Daerah

Kepala KUA Bermani Ilir Hadiri Kegiatan Minilokakarya Lintas Sektoral

  30 Jul 2025 |   11 |   Penulis : Humas Cabang APRI Kepahiang|   Publisher : Biro Humas APRI Bengkulu

Kepahiang, (HUMAS) --- Isu penurunan angka stunting masih menjadi program prioritas lintas sektoral Bermani ilir, ini di lakukan upaya membantu peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam mempersiapkan masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik. Untuk mempercepat pelaksanaan program prioritas tersebut, Rabu, 30/7/2026 dilaksanakan minilokakarya di balai KB Bermani Ilir. Kegiatan yang dibuka oleh camat Bermani ilir tersebut dihadiri seluruh kepala puskesmas dan stakeholder yang ada di Bermani Ilir.

Kepala KUA Bermani ilir Ali Akbar, SH.I, MH yang didaulat menjadi narasumber penurunan angka stunting menyampaikan tentang Untuk menurunkan angka stunting, ada beberapa langkah penting yang perlu dilakukan, mulai dari perbaikan gizi ibu hamil, pemberian ASI eksklusif, hingga pemantauan tumbuh kembang anak dan perbaikan sanitasi.

Lebih lanjut, kepala KUA memaparkan konsep Islam dalam upaya penurunan angka stunting Dalam konsep Islam, penurunan angka stunting dapat dicapai melalui pendekatan yang holistik, yang mencakup aspek pemenuhan gizi, pola asuh, serta kesehatan reproduksi. Pentingnya makanan halal dan thayyib, pemberian ASI eksklusif, serta perhatian pada kesehatan reproduksi ibu dan anak menjadi kunci dalam upaya ini.

Berikut adalah beberapa cara penurunan angka stunting dalam konsep Islam:

1. Pemenuhan Gizi Sejak Dini:

Makanan Halal dan Thayyib:

Mengonsumsi makanan yang halal dan thayyib (baik dan bermanfaat) sangat ditekankan dalam Islam, terutama bagi ibu hamil dan anak-anak. Ini mencakup makanan yang bergizi seimbang dan sesuai dengan kebutuhan tubuh.

ASI Eksklusif:

Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama sangat dianjurkan dalam Islam, sebagaimana terdapat dalam Al-Baqarah ayat 233 yang menekankan pentingnya memberikan ASI kepada anak.

Makanan Pendamping ASI (MPASI):

Setelah usia 6 bulan, pemberian MPASI yang sehat dan bergizi seimbang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan anak.

Gizi Seimbang:

Memastikan asupan gizi yang seimbang, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan (sejak pembuahan hingga anak berusia 2 tahun) sangat krusial dalam mencegah stunting.

2. Peran Kesehatan Reproduksi:

Perencanaan Keluarga:

Islam mengajarkan pentingnya perencanaan keluarga untuk memastikan jarak kelahiran yang ideal dan kondisi kesehatan ibu yang prima saat hamil.

Kesehatan Ibu Hamil:

Memastikan kesehatan ibu hamil melalui pemeriksaan rutin, asupan gizi yang cukup, dan istirahat yang cukup sangat penting untuk mencegah stunting pada anak.

Pencegahan Penyakit:

Menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta memberikan imunisasi lengkap pada anak, juga merupakan bagian dari upaya pencegahan stunting.

3. Peran Keluarga dan Masyarakat:

Pola Asuh yang Baik:

Pola asuh yang positif, penuh kasih sayang, dan memberikan stimulasi yang tepat sangat penting untuk perkembangan anak.

Pendidikan Kesehatan:

Memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang, ASI, dan pola asuh yang baik sangat diperlukan.

Sinergi Lembaga:

Melibatkan lembaga pendidikan, agama, dan pemerintah dalam upaya pencegahan stunting dapat menciptakan gerakan bersama yang lebih efektif.

4. Pendekatan Berbasis Nilai Agama:

Maqashid asy-Syariah:

Pendekatan maqashid asy-syariah, yang menekankan pada penjagaan jiwa, akal, dan keturunan, dapat diimplementasikan dalam upaya pencegahan stunting.

Ketaqwaan:

Kesadaran akan perintah agama untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga, serta berserah diri kepada Allah dalam segala usaha, dapat menjadi motivasi dalam upaya pencegahan stunting.

Dengan menggabungkan prinsip-prinsip Islam dengan ilmu pengetahuan modern, upaya penurunan angka stunting dapat dilakukan secara lebih efektif dan berkelanjutan, menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas.

Demikian kata kepala KUA

Tags:

Share | | | |