Ibuku laksana Rumah
Oleh : [H. Kasbolah, M. Pd]
Ibuku adalah rumah
Yang didirikan dengan doa di setiap pondasinya
Dijaga malam dengan bisikan zikirnya
Disapu siang dengan peluh tak bertepi.
Ia tak hanya mengenal cinta
Tetapi menjadi cinta itu sendiri
Ia tidak sekadar menanam harapan
Namun menjadi akar yang menahan badai.
Di tangannya, waktu adalah anyaman
Mengikat masa kecilku pada langit ingatan
Menghias hari dengan pelajaran tanpa suara
Mengguratkan kisah pada dinding hatiku.
Ibuku adalah mata air
Yang tak pernah mengeluh mengering
Setiap tetesnya adalah keberkahan
Yang mengalir meski aku sering lupa arah.
Ibuku adalah perjalanan
Yang tak pernah meminta kembali
Ia memberi tanpa jeda
Menghidupkan tanpa pamrih.
Hari ini, Ibu
Aku hanya mampu memahat kata
Meski tahu takkan cukup menggantikan
Segala cinta dan pengorbananmu.
Namun dalam setiap sajak ini,
Ada doa yang kutitipkan
Semoga langit selalu memelukmu
Seperti engkau memelukku sepanjang hidupku.
Selamat Hari Ibu, wahai cahaya hidupku.