Jakarta - Pengurus Pusat Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) melakukan audiensi dengan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI, Bapak Prof. Dr. Phil. Kamarudin Amin, M.A. pada hari Kamis (08/08/24).
Pertemuan ini dalam rangka penguatan koordinasi APRI dengan Ditjen Bimas Islam selaku instansi pembina sekaligus membahas program-program strategis yang dapat dilakukan bersama.
Ketua Umum APRI, H. Madari, S.Ag. menyampaikan bahwa dalam rangka Miladnya yang ke-5, APRI memiliki beberapa program yang digulirkan sebagai perwujudan komitmen para Penghulu mendukung program prioritas pemerintah sekaligus merespon perkembangan ditengah masyarakat. Salah satunya intervensi Penghulu terhadap penurunan angka prevelansi stunting di Indonesia, pencegahan judi online dan penguatan program wakaf uang bagi penghulu dan calon pengantin.
“Mengusung tema: Gerak Penghulu, Sejuta Pengantin Siap Cegah Stunting, APRI menggandeng BKKBN dalam upaya pencegahan stunting melalui penguatan bimbingan perkawinan yang didahului pemeriksaan kesehatan pra nikah, optimalisasi Elsimil hingga pembelajaran melalui platform digital yang berkelanjutan. Rencananya kick-off akan dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2024 ditandai dengan penandatanganan MoU antara APRI dan BKKBN bersamaan dengan bimbingan perkawinan serentak yang akan digelar di KUA seluruh Indonesia.” Ungkap Madari
Madari menambahkan, “Saat kick-off nanti, kami juga akan meluncurkan 3 buku hasil karya Komunitas Penulis APRI bertemakan Stunting, Judi Online dan Wakaf, sekaligus pengumuman juara lomba video kreatif yang tengah digelar oleh APRI.”
Dirjen Bimas Islam mengapresiasi langkah APRI dan mendukung program-program yang tengah dijalankan, beliau mendorong Penghulu dapat turut aktif memaksimalkan potensi wakaf di Indonesia, salah satunya gerakan wakaf uang bagi calon pengantin. Beliau juga menyatakan dukungan penuh dan akan hadir langsung sekaligus membuka gelaran kick-off program Gerak Penghulu, Sejuta Pengantin Siap Cegah Stunting bersama Kepala BKKBN dan Ketua Umum APRI pada 29 Agustus mendatang di Jakarta.
“Kami ingin membuat sebuah platform khusus di KUA, penghulu berwakaf bersama dengan calon pengantin.” Ujar Kamarudin yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI)

Kamarudin melihat potensi besar dalam penghimpunan wakaf ini, beliau berharap kelak wakaf akan menjadi gaya hidup masyarakat muslim di Indonesia. Ia juga ingin penghulu di KUA menjadi duta wakaf untuk mengintensifkan gerakan tersebut dan membantu kelompok masyarakat rentan yang membutuhkan serta mendukung pembangunan KUA di wilayah sekitar.
(MZI)