Oleh : (H. Kasbolah, M.Pd.)
Penghulu KUA Sekampung Udik, Lamtim
Pendahuluan
Pernikahan
pada usia dini masih menjadi permasalahan yang cukup serius di berbagai wilayah
Indonesia. Dampak buruknya meliputi masalah kesehatan reproduksi, terhambatnya
pendidikan, dan kesulitan ekonomi. Oleh karena itu, peran penghulu sangat
krusial dalam upaya pencegahan pernikahan dini melalui berbagai program dan tindakan
yang efektif.
Studi Kasus: Desa Purwo Kencono
Desa
Purwo Kencono, yang berada di Kecamatan Sekampung Udik, Lampung Timur, menjadi salah
satu contoh yang baik dalam upaya menekan angka pernikahan dini. Dengan
pendekatan yang menyeluruh dan melibatkan berbagai pihak, penghulu di desa ini
berhasil menerapkan sejumlah strategi yang efektif.
Strategi Efektif Penghulu
- Penghulu sering
mengadakan acara seperti seminar dan lokakarya untuk memberikan penjelasan
kepada anak muda, orang tua, dan pemimpin masyarakat tentang bahaya
menikah terlalu muda dan pentingnya sekolah.
- Penghulu
menerapkan pendekatan personal dengan mengunjungi langsung rumah-rumah
keluarga yang berpotensi melakukan pernikahan dini. Cara ini bertujuan
untuk membangun kepercayaan dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam
tentang dampak negatif pernikahan dini..
- Bersama dengan
sekolah-sekolah, penghulu berupaya mencegah pernikahan dini dengan
memasukkan materi tentang pernikahan dini ke dalam pelajaran. Penghulu
juga mendukung program beasiswa untuk memotivasi siswa berprestasi agar
terus belajar, kemudian intens memberikan pembinaan melalui semacam
seminar atau sejenisnya peserta para siswa dengan diberikan materi dampak
pernikahan dini , serta materi kesehatan reproduksi.
- .Penghulu
memberikan layanan konseling psikologis kepada remaja dan keluarga yang
membutuhkan dukungan emosional. Layanan ini bertujuan untuk membantu
mengatasi tekanan psikologis yang sering menjadi faktor pendorong
terjadinya pernikahan dini.
Implementasi dan
Hasil
Hasil
implementasi berbagai strategi di Desa Purwo Kencono sangat positif. Dalam
kurun waktu lima tahun, angka pernikahan dini berhasil ditekan secara drastis.
Tidak hanya itu, kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dan kesehatan
reproduksi juga meningkat secara signifikan.
Kesimpulan
Peran
penghulu dalam upaya pencegahan pernikahan dini tidak dapat dipandang sebelah
mata. Dengan menerapkan strategi yang tepat dan efektif, penghulu berkontribusi
besar dalam menciptakan generasi muda yang lebih sehat, berpendidikan tinggi,
dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Studi kasus Desa Purwo Kencono
membuktikan bahwa dengan komitmen dan kerja sama yang solid, angka pernikahan
dini dapat ditekan secara signifikan.