Tuhemberua (Humas). Sabrun Mendrofa, S.E., Penghulu Ahli Muda sekaligus sebagai Kepala Kantor Urusan Agama (Ka.KUA) Kecamatan Tuhemberua, memimpin langsung prosesi akad nikah sekaligus menyampaikan khutbah nikah kepada pasangan calon pengantin, Sahran Hudara dan Linda Sri Yantilis Polem di kediaman mempelai wanita Desa Fofola Silima Banua, Ahad pagi (20/7).
Peristiwa nikah ini adalah momen yang langka dan dinanti oleh masyarakat setempat, sebab minimnya jumlah umat Islam di tengah masyarakat non muslim sehingga prosesi tersebut menjadi perhatian masyarakat dan sakral. Berbeda dengan daerah lain yang mayoritas Islam, dalam setahun terjadi puluhan bahkan ratusan peristiwa nikah. Pada tahun 2025, hingga Juli ini, sudah berlangsung empat peristiwa nikah. Dalam tiga tahun terakhir, pernikahan muslim wilayah tersebut tercatat 5-10 kali peristiwa nikah.
Dalam sambutannya, Sabrun Mendrofa, menekankan kepada kedua mempelai pentingnya membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah. Beliau juga menegaskan agar pernikahan sebagai ibadah yang penuh tanggungjawab, saling menghargai, dan terjalin komunikasi antara kedua pihak.
"Pernikahan adalah ibadah terpanjang dalam hidup dan diperlukan kesabaran dan bekal ilmu yang cukup dalam menjalankan kehidupan rumah tangga. Maka jagalah kehormatan kalian dan laksanakan perintah Allah dan jauhi larangan-Nya", ucapnya.
Prosesi sakral tersebut berjalan dengan khidmat dan penuh haru. Dalam kesempatan itu, Penata Layanan Operasional (PLO) KUA, Amirjan Telaumbanua, selaku pembawa acara sukses memimpin prosesi tersebut dengan lancar. Kehadiran Kepala KUA dan rekan kerja menunjukkan komitmen instansi dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, khususnya dalam hal layanan pencatatan pernikahan.
Prosesi akad nikah tersebut juga disaksikan oleh keluarga besar kedua mempelai serta beberapa pegawai KUA Tuhemberua. Adapun yang menjadi saksi nikah dalam prosesi tersebut yakni, Gustia Alhudayah dan Abdul Majid Caniago. Hal menarik lainnya, setelah ijab kabul dinyatakan sah, seketika langsung turun hujan sebagai tanda acara tersebut dirahmati oleh Allah dan doa bersama diucapkan sebagai tanda rasa syukur kepada Allah atas kelancaran acara.
Dengan terlaksananya prosesi akad nikah ini, diharapkan pasangan pengantin baru dapat memulai kehidupan rumah tangga yang penuh berkah, harmonis, dan menjalankan nilai-nilai ajaran agama Islam dengan baik. (MHS/BNP)