Banjarnegara – Karag Hills, Desa Timbang, Kecamatan Kejobong, menjadi saksi semangat kebangkitan ekonomi umat yang digerakkan oleh program Pemberdayaan Ekonomi Umat (PEU). Dalam acara yang digelar oleh Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara bersama KUA Rakit dengan para pendamping dan penerima manfaat, salah satu kisah yang menyentuh datang dari Slamet Rosidin, pengusaha perikanan skala kecil yang kini menuai hasil dari kerja keras dan kepercayaan pada program PEU. (4/8)
Slamet menceritakan, sebelum mendapatkan bantuan dari program PEU yang merupakan hasil kerja sama Kementerian Agama dengan BAZNAS RI melalui KUA Rakit, ia hanya mampu meraup omset sekitar Rp500.000 per panen. Kondisi kolam yang seadanya serta peralatan yang terbatas membuat usaha perikanan miliknya sulit berkembang.
“Bantuan ini saya gunakan untuk perbaikan kolam dan pembelian alat. Sebagian lainnya untuk pakan, yang sekarang harganya cukup tinggi. Alhamdulillah, setelah adanya program ini, omset bersih per panen naik jadi sekitar Rp1.500.000,” ungkap Slamet di hadapan peserta.
Namun, nilai dari program ini tak hanya berhenti pada angka rupiah. Slamet bersama sembilan penerima manfaat lainnya kini secara sukarela menyisihkan sebagian keuntungan mereka untuk infak. Dana tersebut kemudian dikumpulkan dan disalurkan kepada mustahik baru yang belum tersentuh bantuan.
Menanggapi inisiatif tersebut, Kepala KUA Rakit menyampaikan apresiasi dan harapan agar semangat berbagi ini menjadi kultur yang terus berkembang. “Kami berharap, dari 10 orang yang kini menerima manfaat, jumlahnya bisa bertambah menjadi 11, 12, dan seterusnya. Program ini bukan semata soal peningkatan ekonomi, tetapi tentang bagaimana kita saling mendorong, saling menguatkan, agar semakin banyak yang bangkit dan mandiri,” ungkapnya yang disambut tepuk tangan para peserta.
Pertemuan ini tidak hanya menjadi ajang evaluasi, tetapi juga sumber inspirasi tentang bagaimana pemberdayaan yang dikelola dengan niat baik dan kebersamaan dapat menciptakan dampak bergulir yang luas. Dari kolam kecil milik Slamet Rosidin, lahir gelombang kebaikan yang memberi harapan bagi banyak orang. (i/azd)