LAMPUNG (Humas), Senin
(3/12/2024 – Dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Lampung, Wakil
Kepala Badan Pengelola Haji (BPH), Dahniel Anjar Simanjuntak, mengungkapkan
sejumlah pembaruan penting terkait penyelenggaraan ibadah haji. Kunjungan
tersebut juga diwarnai dengan pertemuan bersama tokoh-tokoh penting dari
Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah Provinsi Lampung, yang menghasilkan
kesepakatan penting untuk mendorong Bandara Raden Intan menjadi bandara
embarkasi haji.
Dalam forum silaturahmi yang
digelar di Asrama Haji Lampung, Dahniel memaparkan bahwa penyelenggaraan haji
tahun ini masih bersifat mirroring, di mana Direktorat Jenderal
Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama tetap menjadi
penyelenggara utama, sedangkan BPH berperan sebagai pengawas. “Regulasi dan
struktur Badan Pengelola Haji sedang kami godok. Nantinya, BPH akan sepenuhnya
mengambil alih penyelenggaraan haji pada tahun 2026,” ungkapnya.
Dahniel juga menggarisbawahi
rencana penyatuan semua stakeholder penyelenggaraan haji, mulai dari bidang
kesehatan, perhubungan, hingga keuangan, ke dalam naungan BPH. Bahkan, struktur
BPH ke depan akan mencakup level kabupaten hingga kecamatan, dengan penempatan
penyuluh haji minimal di setiap kecamatan.
Kesepakatan NU dan
Muhammadiyah
Dalam kesempatan tersebut, Ketua
PWNU Lampung, Puji Raharjo, dan Ketua PW Muhammadiyah, Sudarman, secara
bersama-sama mendukung usulan agar Bandara Raden Intan dapat diresmikan sebagai
bandara embarkasi haji. “Kami melihat potensi besar untuk menjadikan Bandara
Raden Intan sebagai embarkasi haji. Namun, kendala teknis seperti panjang runway
dan ketebalan landasan harus segera diatasi,” ujar Puji Raharjo.
Sudarman menambahkan bahwa
langkah ini tidak hanya mempermudah jamaah haji asal Lampung, tetapi juga
berdampak positif bagi pengembangan ekonomi lokal. “Kami berharap pemerintah
pusat dapat memberikan perhatian lebih untuk peningkatan fasilitas bandara,
demi kenyamanan dan keselamatan para jamaah,” katanya.
Turut hadir dalam pertemuan itu
Sekretaris PW Muhammadiyah, Ma’ruf Abidin, Sekretaris PWNU, serta Mukhtasar NU.
Dari Kementerian Agama, hadir Kabid Haji Muhammad Ansori beserta para Kasi Haji
se-Provinsi Lampung.
Optimisme untuk Masa
Depan Haji Lampung
Meskipun tantangan teknis masih
menghadang, semangat kolaborasi antara NU, Muhammadiyah, dan Kementerian Agama
memberikan harapan besar bagi masyarakat Lampung. Dengan koordinasi yang baik
antara pemerintah daerah dan pusat, impian menjadikan Bandara Raden Intan
sebagai embarkasi haji bukanlah hal yang mustahil.
Dahniel pun mengapresiasi
dukungan dari berbagai pihak di Lampung. “Kami sangat terbuka untuk mendengar
masukan dari tokoh-tokoh daerah seperti NU dan Muhammadiyah. Hal ini menjadi
bukti bahwa haji adalah kerja bersama, bukan hanya tanggung jawab pemerintah,”
pungkasnya.
Diharapkan, kesepakatan ini
dapat menjadi langkah awal untuk menghadirkan pelayanan haji yang lebih baik
dan inklusif bagi masyarakat Lampung. (Ma’ruf)
Penulis : (H. Kas)
Editor : (Szp)