Musyawarah Wilayah APRI Jawa Timur: Meneguhkan Integritas Penghulu sebagai Satu-satunya Profesi Hukum di Kementerian Agama
Sidoarjo – Musyawarah Wilayah (Muswil) Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Provinsi Jawa Timur resmi digelar pada Rabu dan Kamis, 26-27 Februari 2025, di Luminor Hotel Sidoarjo. Acara yang dihadiri oleh seluruh pengurus wilayah APRI Jawa Timur serta dua peserta dari masing-masing cabang APRI di kabupaten/kota se-Jawa Timur ini mengusung tema besar: "Meneguhkan Integritas Penghulu Sebagai Satu-satunya Profesi Hukum di Kementerian Agama Melalui Organisasi Profesi APRI".
Kegiatan yang berlangsung khidmat ini dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Ahmad Sruji Bahtiar. Dalam sambutannya, Sruji menyampaikan apresiasi mendalam terhadap tema yang diangkat dalam Musywil kali ini. Menurutnya, tema tersebut sangat relevan dengan tantangan zaman yang semakin kompleks, terutama dalam menjaga marwah profesi penghulu sebagai garda terdepan penegak hukum agama di Indonesia.
“Pemilihan tema ini luar biasa karena menunjukkan kesadaran kolektif akan pentingnya integritas dalam menjalankan amanah sebagai penghulu. Namun, saya juga ingin mengingatkan bahwa komitmen terhadap integritas bukanlah perkara mudah. Ini adalah tanggung jawab berat yang harus dilaksanakan secara konsisten, tanpa kompromi, sebagai bukti perwujudan dari integritas” tegas Sruji Bahtiar.
Lebih lanjut, Sruji Bahtiar menekankan bahwa peran penghulu tidak hanya terbatas pada pelaksanaan akad nikah, tetapi juga mencakup fungsi edukatif, mediasi, dan penguatan nilai-nilai keagamaan di masyarakat. Oleh karena itu, ia berharap APRI dapat menjadi wadah yang efektif dalam meningkatkan kapasitas dan profesionalisme para penghulu di Jawa Timur dengan membiasakan yang benar dan bukan membenarkan yang biasa.
Sementara itu, Ketua APRI Jawa Timur, Wawan Ali Syuhudi, menyampaikan harapan besar terkait pelaksanaan Musywil ini. Ia berharap acara ini dapat berjalan lancar dan menghasilkan keputusan-keputusan strategis yang bermanfaat bagi perkembangan organisasi ke depan.
“Kami berharap Musywil ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi antar-pengurus, tetapi juga momentum untuk merumuskan langkah-langkah konkret dalam memperkuat integritas dan profesionalisme penghulu. Semoga hasil dari musyawarah ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan profesi penghulu di Jawa Timur,” ujar Wawan.
Musywil APRI Jawa Timur ini juga dirancang sebagai forum evaluasi dan perencanaan program kerja organisasi. Beberapa agenda utama yang dibahas dalam musyawarah meliputi peningkatan kualitas sumber daya manusia penghulu, penguatan sinergi dengan Kementerian Agama, serta upaya peningkatan layanan kepada masyarakat.
Acara ini diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam perjalanan APRI Jawa Timur, sekaligus membuktikan bahwa organisasi ini memiliki komitmen kuat untuk menjaga kepercayaan publik terhadap profesi penghulu. Dengan integritas sebagai fondasi utama, penghulu diharapkan dapat terus menjadi teladan dalam menjalankan tugasnya sebagai abdi negara dan agama.
Sebagai penutup, Wawan menegaskan bahwa integritas bukan sekadar slogan, melainkan sebuah prinsip hidup yang harus dijunjung tinggi oleh setiap penghulu. “Kami siap bekerja keras untuk mewujudkan visi ini demi kebaikan bersama,” pungkasnya.
Selama dua hari kedepan, MUSWIL APRI Jawa Timur tahun 2025 ini diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi wilayah lain dalam memperkuat peran penghulu sebagai satu-satunya profesi hukum di Kementerian Agama. Dengan dukungan semua pihak, integritas penghulu akan semakin kokoh, seiring dengan perkembangan zaman yang terus menuntut adaptasi dan inovasi.