KUA Banjarsari Rutin Gelar Gotong Royong Setiap Jumat: Wujudkan Lingkungan Bersih, Indah, dan Bernilai Ekoteologi
Daerah

KUA Banjarsari Rutin Gelar Gotong Royong Setiap Jumat: Wujudkan Lingkungan Bersih, Indah, dan Bernilai Ekoteologi

  18 Jun 2025 |   6 |   Penulis : PC Lebak|   Publisher : Biro Humas APRI Banten

Banjarsari, Lebak — Dalam upaya menciptakan lingkungan kerja yang sehat, indah, dan nyaman, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, secara konsisten melaksanakan kegiatan gotong royong setiap hari Jumat. Kegiatan yang telah menjadi agenda rutin ini melibatkan seluruh karyawan dan karyawati KUA, serta menjadi implementasi nyata dari semangat cinta lingkungan hidup sebagaimana yang diusung dalam konsep ekoteologi oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. Nazaruddin Umar.

Dalam pelaksanaannya, seluruh pegawai tampak antusias. Dengan mengenakan seragam kerja dan perlengkapan sederhana seperti sapu, cangkul, serta selang air, mereka bahu-membahu menjaga kebersihan serta menata tanaman hias dengan rapi. Pemandangan seperti ini tidak hanya mempererat rasa kebersamaan antarpegawai, tetapi juga memberikan nuansa segar dan positif bagi siapa pun yang datang berkunjung ke kantor tersebut.

Kepala KUA Kecamatan Banjarsari, H. Agus Salim, dalam sebuah wawancara singkat di sela-sela kegiatan, menyampaikan bahwa gotong royong ini merupakan bagian dari ikhtiar spiritual dan moral untuk menghadirkan nilai-nilai religius dalam bentuk kepedulian terhadap lingkungan.

“Kami ingin memastikan bahwa KUA ini bukan hanya tempat pelayanan administrasi keagamaan, tetapi juga menjadi ruang yang menyenangkan dan ramah lingkungan. Konsep ekoteologi yang dicetuskan oleh Bapak Menteri Agama memberikan kami inspirasi bahwa mencintai dan merawat lingkungan juga bagian dari ibadah,” ujar H. Agus Salim.

Beliau juga menambahkan bahwa penting bagi setiap pegawai untuk memiliki kesadaran kolektif dalam menciptakan suasana kantor yang bersih dan indah. Harapannya, masyarakat yang datang mengurus layanan di KUA Banjarsari akan merasa nyaman dan membawa kesan positif. “Kesan pertama masyarakat terhadap KUA bisa jadi ditentukan dari kebersihan dan keindahan lingkungannya,” tambahnya.

Konsep ekoteologi, yang menggabungkan antara nilai-nilai ekologi dan teologi, menjadi landasan filosofis dari kegiatan ini. Ekoteologi mengajarkan bahwa menjaga dan merawat lingkungan adalah bagian dari tanggung jawab spiritual manusia sebagai khalifah di muka bumi. Dengan kata lain, kegiatan gotong royong ini bukan sekadar rutinitas kebersihan, tetapi juga bentuk konkret pengamalan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.

Selain berdampak pada lingkungan fisik kantor, kegiatan ini juga menumbuhkan rasa memiliki di kalangan pegawai. Mereka tidak lagi memandang kantor hanya sebagai tempat bekerja, tetapi sebagai rumah bersama yang harus dijaga dan dirawat. Hubungan antarpegawai pun menjadi lebih erat karena mereka bekerja sama di luar rutinitas formal, menciptakan suasana kerja yang lebih hangat dan produktif.

Warga sekitar yang kerap melintas di depan kantor KUA pun memberikan respons positif. Mereka mengapresiasi perubahan wajah kantor KUA yang kini tampak lebih asri, bersih, dan terawat. Beberapa bahkan tertarik untuk meniru program tersebut di lingkungan RT/RW mereka masing-masing.

Dengan adanya kegiatan rutin seperti ini, KUA Banjarsari tak hanya berperan sebagai lembaga pelayanan masyarakat di bidang keagamaan, tetapi juga tampil sebagai teladan dalam merawat lingkungan hidup. Kegiatan gotong royong yang dilakukan setiap Jumat menjadi simbol komitmen nyata dalam membumikan nilai-nilai agama dalam tindakan sehari-hari, yang tidak hanya menyentuh urusan akidah dan ibadah, tetapi juga menyentuh aspek sosial dan ekologis secara menyeluruh.


Reporter: Tim Redaksi Jurnal KUA Banjarsari
Editor: zita
Foto: Dokumentasi KUA Banjarsari

Share | | | |