Kerjasama PD BKMT dan BKMM-DMI Kabupaten Paser: CPNS Penghulu Ahli Pertama Isi Ceramah Tahun Baru Islam 1447 H
Daerah

Kerjasama PD BKMT dan BKMM-DMI Kabupaten Paser: CPNS Penghulu Ahli Pertama Isi Ceramah Tahun Baru Islam 1447 H

  22 Jul 2025 |   260 |   Penulis : Humas APRI Kab. Paser|   Publisher : Biro Humas APRI Kalimantan Timur

Muara Komam – Dalam rangka menyambut dan mengawali Tahun Baru Islam 1447 Hijriyah, Pimpinan Daerah Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) bekerja sama dengan Pimpinan Daerah Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid – Dewan Masjid Indonesia (BKMM-DMI) Kabupaten Paser menggelar pengajian gabungan bertajuk “Yuk Kita Shalawat (YKS)” dengan tema Hijrah Menata Hati Mengoleksi Amal”. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Ahad (Minggu), 20 Juli 2025, bertempat di Aula Masjid Agung Nurul Falah, Tanah Grogot.

Dalam kegiatan tersebut, Ahmad Bahriyanto, seorang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dengan jabatan Penghulu Ahli Pertama pada Kantor Urusan Agama Muara Komam, Kabupaten Paser, diundang sebagai penceramah utama.

Acara dihadiri oleh sekitar 180 jamaah dari berbagai unsur, antara lain para ketua dan anggota Pimpinan Daerah BKMT dan BKMM-DMI Kabupaten Paser, serta pengurus Pimpinan Cabang dari sejumlah kecamatan seperti Tanah Grogot, Paser Belengkong, Kuaro, dan Batu Sopang. Turut hadir pula Ketua Pimpinan Daerah BKMT Kabupaten Paser, Ustadz Ahmad Effendy, dan Ketua BKMM-DMI Kabupaten Paser, Ibu Hudaidah Taher.

Inti Ceramah: Tiga Syarat Mendapatkan Rahmat Allah SWT

Dalam pembukaan ceramahnya, Ustadz Bahri menyampaikan firman Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah ayat 218:

اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۙ اُولٰۤىِٕكَ يَرْجُوْنَ رَحْمَتَ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah, dan orang-orang yang berjihad di jalan Allah, mereka itulah yang mengharapkan rahmat Allah. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

 

Dari ayat tersebut, beliau menekankan tiga hal utama yang harus diperhatikan untuk meraih rahmat Allah:

  1. Menjadi Orang yang Beriman (Mukmin)

Ustadz Bahri menjelaskan bahwa momentum tahun baru Hijriyah hendaknya dijadikan sarana hijrah keimanan, yaitu berpindah dari iman yang lemah menjadi iman yang kuat. Hijrah di era sekarang tidak lagi berupa perpindahan fisik seperti Rasulullah SAW dan para sahabat, melainkan hijrah maknawi—dari keburukan menuju kebaikan.

Beliau mengutip Surah An-Nahl ayat 97:

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

“Barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik...”

Ayat ini menunjukkan bahwa kebaikan baru bernilai di sisi Allah jika didasari oleh keimanan.

  1. Menjadi Seorang Muhajir (Yang Terus Bergerak ke Arah Kebaikan)

Hijrah berarti perubahan berkelanjutan. Ustadz Bahri menekankan pentingnya menjadi pribadi yang senantiasa memperbaiki diri, baik dalam hal hati, perilaku, ibadah, hingga interaksi sosial (mu’amalah).

  1. Menjadi Seorang Mujahid (Pejuang)

Jihad tidak semata-mata berperang di medan laga, namun yang utama adalah jihad melawan hawa nafsu. Beliau menyampaikan sabda Nabi Muhammad SAW:

أَفْضَلُ الْجِهَادِ أَنْ يُجَاهَدَ الرَّجُلُ نَفْسَهَ وَ هَوَاهُ

“Jihad yang paling utama adalah seseorang berjihad melawan dirinya dan hawa nafsunya.”(HR. Ibnu An-Najjar dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu)

 

Dalam konteks ini, jihad seorang suami adalah menjalankan tanggung jawab rumah tangga dengan baik; jihad seorang istri adalah menjadi istri yang taat kepada Allah dan mendukung suami; dan jihad setiap individu adalah menata hati dan mengendalikan hawa nafsu.

Lima Amalan Menuju Husnul Khatimah

Menutup ceramahnya, Ustadz Bahri menyampaikan lima amalan penting agar seorang muslim bisa meraih akhir kehidupan yang baik (husnul khatimah):

  1. Menjaga salat lima waktu secara tepat waktu dan berjamaah jika memungkinkan.

  2. Rajin membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isinya.

  3. Gemar bersedekah dengan niat ikhlas karena Allah SWT.

  4. Menjauhi harta haram dan menjaga kehalalan sumber rezeki.

  5. Selalu menjaga tali silaturahim dan persaudaraan.

“Jika kelima amalan ini dijalankan secara konsisten, insyaaAllah hidup kita baik, dan akhir hidup kita pun akan baik,” tutup beliau. (humas)

 

Share | | | |