Bengkalis (Humas) Dalam rangka memperkuat kolaborasi multipihak
dalam ikhtiar menjadikan masjid yang semakin berdaya dan berdampak sebagai
implementasi Asta Protas Menteri Agama, Direktorat Urusan Agama Islam dan Bina
Syariah, Kepala KUA Kec. Bathin Solapan H. Surianto mengikuti Sarasehan
Kemasjidan dan Lokakarya (Saraloka) Nasional BKM Tahun 2025 selama tiga
hari sejak Senin – Rabu, 07-09 Juli 2025 secara daring zoom meeting. selain itu
akan ada sesi diskusi dengan menghadirkan sejumlah narasumber.
Sarasehan Kemasjidan dan Lokakarya
Nasional BKM 2025 ini, bertajuk “Kolaborasi Pentahelix untuk Masjid Berdaya
Berdampak”, serta Kick-off FOREMOST (Family Orientation at the Mosque’s Site)
diikuti oleh Kepala Kankemenag, Ketua
BKM Kab/Kota, Kepala KUA/Ketua BKM Kecamatan, dan Ketua BKM Kelurahan/Desa
seluruh Indonesia.
Kementerian Agama menekankan penguatan
peran masjid sebagai pusat kesejahteraan umat melalui pengelolaan yang
profesional, kolaboratif, dan partisipatif, di tengah tantangan zaman yang
semakin kompleks.
"Masjid tidak hanya sebagai tempat
ibadah ritual, tetapi juga merupakan ruang sosial dan kultural umat
Islam," kata Direktur Urais dan Bina Syariah Arsad Hidayat.
Arsad menyampaikan, masjid memiliki
potensi besar sebagai pusat pendidikan, pelayanan sosial, penguatan keluarga,
dan pemberdayaan ekonomi umat.
Ia mencatat, saat ini terdapat sekitar 695
ribu masjid dan mushala, serta lebih dari 28 ribu lembaga BKM yang tersebar di
seluruh Indonesia.
Namun
demikian, menurut dia, pengelolaan masjid masih menghadapi tantangan besar,
terutama dalam merespons isu-isu aktual seperti kemiskinan, perceraian,
pinjaman daring, hingga rapuhnya institusi keluarga.
Untuk itu, Kemenag mendorong sejumlah
langkah strategis. Pertama, menjalin kolaborasi multipihak dengan menjadikan
masjid sebagai pusat kesejahteraan umat.
Kedua, memperkuat koordinasi antara BKM
pusat dan daerah
Langkah ketiga adalah menggali isu-isu
aktual seputar kemasjidan dan persoalan sosial serta keluarga.
"Keempat, menyusun panduan program
atau kegiatan kemasjidan yang aplikatif dan dapat diterapkan oleh BKM "
kata dia.