Biru-Biru, (Humas). Momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Jami’ Sabilillah Desa Kutomulyo, Kecamatan Biru-Biru, Selasa, (23/09) menjadi ajang penting dalam mempererat silaturahmi sekaligus perkenalan Kepala KUA Biru-Biru yang baru kepada masyarakat.
Dengan mengangkat tema “Menjalin Silaturahmi dan Meneladani Sifat Nabi Muhammad tentang Kebersamaan,” kegiatan ini dihadiri lebih dari 200 jamaah dari berbagai majelis taklim dan organisasi masyarakat.
Acara turut dihadiri Ketua MUI Biru-Biru Yul Naidi Tanjung, Ketua BKM Masjid Jami’ Sabilillah, Camat Biru-Biru, Kepala Desa Kutomulyo, MWC NU, Muslimat NU, serta para penyuluh agama Islam: Eri Yanto, S.HI., Agus Salim, S.Ag., M. Rizky Fadly Jaya, S.Sy., dan Murnisah, S.Ag.
Hadir pula Penyuluh Agama Kristen Rosmita Barus, S.Th, PLO Kristen Nurlela, PLO Katolik Julista br Tarigan, staf administrasi KUA Harianti, S.H. dan Lailatul Husna, serta Penghulu Ahli Pertama Khairul Abdi, S.H. Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh pembawa acara Khairul Abdi, S.H., kemudian dilanjutkan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh remaja masjid M. Abdi Yanto.
Selanjutnya, Ketua Panitia, Eri Yanto, S.HI., menyampaikan sambutannya. Ia menegaskan bahwa peringatan Maulid Nabi bukan sekadar seremonial, tetapi juga sarana untuk mempererat ukhuwah. “Melalui Maulid ini kita diajak meneladani sifat Rasulullah, khususnya dalam membangun kebersamaan,” ujarnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan Kepala KUA Biru-Biru yang baru. Dalam kesempatan itu, beliau memperkenalkan diri sekaligus menyampaikan komitmennya untuk bersinergi dengan seluruh unsur masyarakat. “KUA hadir untuk menjadi mitra masyarakat dalam menjaga kerukunan. Tema Maulid ini sangat relevan, karena Rasulullah SAW mengajarkan pentingnya silaturahmi, persatuan, dan kebersamaan,” ungkapnya.
Suasana semakin khidmat saat zikir dan shalawat dipimpin oleh Agus Salim, S.Ag. yang diikuti oleh seluruh jamaah.
Puncak acara diisi dengan tausiah oleh Ustadz Awaluddin Pulungan, M.A. Dalam ceramahnya, beliau mengingatkan jamaah tentang makna hakiki kebersamaan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. “Rasulullah selalu mengajarkan kita untuk saling menghargai, membantu sesama, dan hidup rukun dalam masyarakat. Inilah nilai kebersamaan yang harus kita jaga, karena tanpa persaudaraan, umat akan mudah tercerai-berai,” terangnya.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Jami’ Sabilillah berlangsung lancar, tertib, dan penuh makna. Selain mempererat silaturahmi, acara ini juga menjadi ruang penting bagi Kepala KUA Biru-Biru yang baru untuk memperkenalkan diri sekaligus menegaskan komitmennya dalam membangun kebersamaan bersama masyarakat.
Kegiatan kemudian ditutup dengan doa bersama, yang diikuti seluruh jamaah dengan penuh kekhusyukan. (MHS/KA)