Guru Hebat, Indonesia Kuat, sebuah Catatan Kecil Dari Seorang Penghulu
Daerah

Guru Hebat, Indonesia Kuat, sebuah Catatan Kecil Dari Seorang Penghulu

  25 Nov 2024 |   177 |   Penulis : PC APRI Lampung Timur|   Publisher : Biro Humas APRI Lampung

Selamat Hari Guru 25 November 2024, Hari Guru kali ini mengusung tema Guru Hebat, Indonesia Kuat mengundang saya untuk merenung lebih dalam, melihat kembali peran guru dalam kerangka besar kebangsaan. Sebagai penghulu, saya berpikir bahwa peran seorang guru seharusnya tidak dipandang hanya dari perspektif mengajar atau mentransfer ilmu semata, tetapi lebih jauh dari itu. Guru adalah penghubung antara masa lalu, masa kini, dan masa depan. Mereka adalah aktor utama dalam mendidik manusia Indonesia yang bukan hanya pintar, tetapi juga punya akhlak, berkarakter, dan memiliki daya juang.

Pertama-tama, kita harus memahami bahwa seorang guru hebat tidak terdefinisi oleh betapa banyaknya mereka menguasai materi ajar, tetapi oleh sejauh mana mereka dapat membangkitkan kesadaran kritis di dalam diri setiap siswa. Inilah yang membedakan guru hebat dengan sekadar pengajar biasa. Guru yang hebat adalah mereka yang mampu membebaskan pikiran, membuka wawasan, dan mendorong murid untuk terus berpikir, meragukan, dan bertanya. Dalam ruang kelas, mereka mengajak siswa untuk tidak hanya menerima apa yang ada, tetapi untuk mempertanyakan dan mengkritisi dunia di sekitarnya. Itulah inti dari pendidikan yang sejati, bukan sekadar transfer pengetahuan, tetapi transfer kebebasan berpikir.

Saya rasa, dalam konteks tema Guru Hebat, Indonesia Kuat, kita harus menekankan bahwa Indonesia yang kuat bukanlah Indonesia yang diperkuat dengan kekuatan militer atau kekuasaan semata, tetapi Indonesia yang kuat adalah Indonesia yang diperlengkapi dengan kecerdasan berpikir kritis dan rasa ingin tahu yang tak terbatasi. Di tangan guru lah, kualitas berpikir itu dibentuk. Seorang guru hebat bukan hanya memberikan pengetahuan tentang matematika, sejarah, atau bahasa, tetapi juga tentang bagaimana membangun pemahaman tentang dunia, tentang moral, dan tentang bagaimana menghadapi tantangan kehidupan.

Namun, tentu saja, menjadi guru hebat bukanlah hal yang mudah. Ada banyak tantangan di lapangan yang harus dihadapi oleh para guru. Dari keterbatasan fasilitas, beban administratif, hingga tantangan sosial yang semakin kompleks. Tapi saya rasa, justru di tengah segala keterbatasan ini, seorang guru yang hebat akan terus berusaha menemukan jalan, memberikan yang terbaik, dan tidak menyerah pada keadaan. Mereka adalah pejuang tanpa tanda jasa yang sesungguhnya. Guru adalah mereka yang bekerja dengan hati, bukan sekadar otak. Mereka yang rela mengorbankan waktu dan tenaga untuk mencetak generasi penerus yang mampu berpikir dan bertindak sesuai dengan hati nurani.

Saya yakin, Indonesia yang kuat tidak akan tercapai tanpa adanya guru-guru yang hebat di seluruh penjuru tanah air. Indonesia yang kuat adalah Indonesia yang memiliki manusia-manusia yang terus mengembangkan diri, yang berpikir lebih maju, dan yang mampu melihat jauh ke depan. Dan itu, hanya bisa diwujudkan dengan pendidikan yang dikawal oleh guru-guru yang memiliki semangat untuk mencerdaskan dan menginspirasi.

Jadi, pada Hari Guru ini, saya mengajak kita semua untuk benar-benar merenungkan peran strategis guru dalam membangun negara ini. Dengan menghargai dan memberikan penghormatan kepada guru, kita sebenarnya tengah memberikan kontribusi besar untuk kemajuan bangsa. Mari bersama-sama kita ciptakan Indonesia yang kuat, yang dimulai dengan pendidikan yang kuat, yang dipimpin oleh guru-guru hebat yang tidak hanya mengajar, tetapi juga membangkitkan semangat kemanusiaan dan kebangsaan di setiap anak didiknya. Sebab, hanya dengan guru hebat, Indonesia akan terus maju dan berkembang. "Team Humas Apri Lamtim"

Share | | | |