CPNS Penghulu KUA Susukan Sosialisasikan Bahaya Perkawinan Anak dan Pornografi ke Siswa Baru
Informasi

CPNS Penghulu KUA Susukan Sosialisasikan Bahaya Perkawinan Anak dan Pornografi ke Siswa Baru

  16 Jul 2025 |   115 |   Penulis : APRI mBanjar|   Publisher : Biro Humas APRI Jawa Tengah

Banjarnegara  – Kantor Urusan Agama (KUA) Susukan hadir sebagai narasumber memberikan edukasi tentang Pencegahan Perkawinan Anak dan Bahaya Pornografi kepada para peserta didik baru di lingkungan SMK Negeri 1 Susukan dalam rangka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). (15/7)

Kegiatan bertujun untuk menanamkan pemahaman bagi siswa-siswi mengenai dampak negatif perkawinan anak dan pentingnya mempersiapkan diri menyongsong masa depan yang lebih baik

Hadir dalam kegiatan tersebut Yusuf Andi Yulianto PAIF KUA Susukan, yang dalam penyampaiannya memberikan penekanan bahwa perkawinan dini dapat menimbulkan berbagai masalah, baik dari segi ekonomi, pendidikan, kesehatan, maupun sosial.  “Perkawinan bukan hanya soal kesiapan usia, tetapi juga kematangan mental, ekonomi, dan tanggung jawab. Generasi muda harus fokus meraih cita-cita agar siap menghadapi kehidupan rumah tangga di waktu yang tepat,” ujar beliau di hadapan para siswa.

Sementara itu Abdullah yang adalah CPNS Penghulu KUA Susukan, mengajak para peserta didik untuk menjaga diri dari pergaulan bebas dan lebih bijak dalam menggunakan media sosial yang kerap menjadi pintu masuk fenomena pacaran yang tidak sehat. Kegiatan ini disambut baik oleh para peserta didik. Mereka merasa mendapatkan banyak pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah mereka dengar.

“Ternyata perkawinan di usia muda itu banyak risikonya. Saya jadi lebih paham kenapa kita harus fokus sekolah dulu dan mempersiapkan masa depan,” ujar Dewi, siswi kelas X.

“Materinya sangat bermanfaat dan membuka pikiran kami tentang pentingnya menjaga diri dan tidak terburu-buru menikah,” tambah Rizky, siswa kelas X lainnya yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi para siswa agar lebih memahami pentingnya menunda perkawinan sampai pada usia yang matang, demi terwujudnya generasi emas. (yay/azd)


Share | | | |