Chatbot Si Paham hadir sebagai salah satu media yang
menjadi solusi tercepat dalam penanganan konflik sosial berdimensi keagamaan.
Inovasi berbasis WhatsApp ini resmi disosialisasikan dan diuji coba di
Kementerian Agama Kota Banda Aceh oleh Subdit Bina Paham Keagamaan Islam dan
Penanganan Konflik Keagamaan Kementerian Agama RI, pada Selasa, 9 September
2025, bertempat di Aula Kantor Kemenag Kota Banda Aceh.
Kegiatan ini diikuti 30 peserta yang terdiri dari perwakilan Kanwil
Kemenag Provinsi Aceh, Kepala KUA dari 9 kecamatan di Banda Aceh, penghulu,
penyuluh, serta tim Bimas Islam Kemenag Kota Banda Aceh.
Acara dibuka oleh Kasi Bimas Islam, Dr. H. Akhyar, S.Ag., M.Ag, kemudian
dilanjutkan dengan sambutan sekaligus pembukaan resmi oleh Kepala Kantor
Kemenag Kota Banda Aceh, H. Salman, S.Pd., M.Ag.
Dalam sambutannya, Salman menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh
terhadap pelaksanaan sosialisasi ini. “Ini yang pertama di Aceh, Banda
Aceh sering menjadi tempat pertama karena merupakan etalase Kemenag se-Provinsi
Aceh. Sosialisasi ini betul-betul bermanfaat dan berdampak. Saya yakin kegiatan
ini akan memberikan dampak nyata. Mohon partisipasi Bapak dan Ibu sekalian
untuk menyukseskan acara ini,” ujarnya.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Kasubdit Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik Keagamaan yang telah
memilih Banda Aceh sebagai lokasi uji coba dalam pelaksanaan kegiatan ini.
Sementara itu, Kasubdit Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan
Konflik Keagamaan, Dedi Slamet Riyadi, S.Ag., menjelaskan latar belakang
pengembangan Chatbot WhatsApp Si Paham. “Manajemen sistem ini dibuat
agar proses pelaporan lebih cepat. Kalau kita buat aplikasi lebih ribet, perlu
izin ke sana-sini. Chatbot lebih sederhana dan bisa diakses semua pihak. Selain
menjadi sarana konsultasi, sistem ini juga perlu diuji coba agar ketika
diluncurkan resmi tidak mengalami kendala,” paparnya.
Kegiatan sosialisasi ditutup secara resmi oleh Kabid
Urais, Dr. H. Mukhlis, M.Pd., ia menambahkan bahwa kehadiran chatbot ini
memiliki peran strategis dalam deteksi dini. “Jika ada kasus yang baru
muncul, bisa langsung dikonsultasikan sehingga segera dicari solusi sebelum masalah membesar. Saya pikir ini sangat penting dengan hadirnya Chatbot Si Paham,” ungkapnya.
Beliau menyampaikan harapannya agar uji coba ini dapat menjadi pijakan
awal dalam memaksimalkan fungsi Chatbot Si Paham sehingga benar-benar
bermanfaat bagi masyarakat.
Dengan adanya sosialisasi sekaligus uji coba
ini, diharapkan Chatbot WhatsApp Si Paham dapat menjadi sarana efektif dalam
memperkuat koordinasi, mempermudah konsultasi, serta mempercepat proses tindak
lanjut berbagai persoalan di tengah masyarakat, khususnya dalam menjaga
kerukunan umat beragama di Banda Aceh.