Daerah
APRI Sintang Ngopi bareng Tim Nakes membahas percepatan penurunan Stunting
06 Sep 2024 |
157 |
Penulis : Biro Humas APRI Kalimantan Barat|
Publisher : Biro Humas APRI Kalimantan Barat
Sintang - (APRI dan KUA Kayan Hilir) _ Dalam upaya mencegah stunting
Kepala Kua Kec. Kayan Hilir Kabupaten Sintang Yuyu Wahyudin, S.Pd.I yang juga sekretaris PC APRI Sintang berkerjasama dengan Tim
Nakes Puskesmas Nanga Mau Kabupaten Sintang mengadakan kegiatan diskusi bersama
yang bertempat di Balai Nikah KUA Kecamatan Kayan Hilir Kabupaten Sintang
(05/09).
Kata pengantar dalam diskusi tersebut disampaikan oleh
Khadirin,S.HI selaku Penghulu di kecamatan kayan Hulu Sintang. Kahdirin
mengatakan bahwa tujuan kegiatan diskusi ini adalah untuk menyamakan persepsi
terkait penanganan dan pencegahan stunting bagi Calon pengantin serta memahami
bagaimana calon pengantin mengisi aplikasi elsimil.
Dalam sambutannya Yuyu Wahyudin selaku kepala KUA Kayan
Hilir Kab. Sintang menjelaskan kepada peserta
diskusi bahwa di KUA Kayan Hilir sudah menjadi agenda rutin melaksnakan
bimbingan perkawinan ( Bimwin) bagi para calon pengantin. Dalam Bimwin tersebut
senantiasa para calon pengantin akan mendapatkan informasi akan pentingnya
untuk mengikuti bimwin karena calon pengantin mendapatkan banyak pengetahuan terkait
persiapan yang harus dilakukan bagi calon pengantin sehingga menjadi
bekal dalam mengarungi rumah tangga kelak.
Sementara itu dari Tim Nakes Puskesmas Nanga Mau Kabupaten
Sintang menyampaikan pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan bagi
calon pengantin. Menurutnya, Stunting adalah kondisi di mana tinggi
badan anak lebih pendek dari rata-rata anak seusianya, yang disebabkan oleh
kekurangan gizi kronis. Stunting dapat terjadi karena asupan gizi yang
tidak adekuat pada ibu selama kehamilan atau pada anak saat sedang dalam masa
pertumbuhan.
Pemahaman terhadap bahaya Stunting sangat penting untuk
calon pengantin, mereka harus melakukan prakonsepsi untuk calon anak lahir
sehat dan tidak stunting. Prakonsepsi adalah perawatan sebelum terjadi
kehamilan dengan rentang waktu dari 3 bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi
(pertemuan antara sel telur wanita dan sel sperma pria).
Tim Nakes Puskesmas Nanga Mau Kabupaten Sintang menegaskan dalam
diskusi tersebut bahwa stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas
masyarakat Indonesia. Bukan hanya mengganggu pertumbuhan fisik, anak-anak juga
mengalami gangguan perkembangan otak yang akan memengaruhi kemampuan dan
prestasi mereka. Selain itu, anak yang menderita stunting akan
memiliki riwayat kesehatan buruk karena daya tahan tubuh yang juga buruk. Stunting juga
bisa menurun ke generasi berikutnya bila tidak ditangani dengan serius.
Jelasnya.
Share
|
|
|
|