Panti, 18 Juli 2025 — Dalam upaya memperkuat ketahanan remaja dan mencegah pernikahan usia dini, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Panti Kabupaten Jember menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) bertema “Remaja Hebat Berakhlak Kuat” di lingkungan SMK dan MTs Roudlotul Ulum, Desa Suci, Kecamatan Panti, Kamis (18/7).
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 60 peserta dari dua lembaga pendidikan yang menjadi sasaran program, yakni SMK dan MTs Roudlotul Ulum. Antusiasme dan partisipasi aktif peserta menunjukkan besarnya minat pelajar untuk memahami berbagai tantangan kehidupan remaja yang kompleks di era digital ini.
Kegiatan BRUS kali ini menghadirkan sejumlah narasumber dari internal KUA Kecamatan Panti yang sudah berpengalaman dalam pendampingan masyarakat dan pendidikan keagamaan. Materi pertama disampaikan oleh M. Sa’id, S.Th.I, Penyuluh Agama Islam, yang menekankan pentingnya kematangan emosional dan kesiapan ekonomi sebelum seseorang memasuki kehidupan berumah tangga. Dalam paparannya, Sa’id menjelaskan bahwa banyak persoalan rumah tangga yang terjadi akibat ketidaksiapan pasangan muda dalam mengelola emosi dan keuangan. Oleh karena itu, pendidikan emosional dan literasi finansial harus dimulai sejak masa remaja. “Menikah itu bukan hanya soal cinta, tapi juga kesiapan mental dan tanggung jawab ekonomi. Remaja perlu dibekali sejak dini agar tidak terjebak dalam pernikahan anak yang penuh risiko,” ujarnya.
Sesi kedua diisi oleh Anis Afrokhiyah, S.Pd.I, juga Penyuluh Agama Islam KUA Panti, yang membawakan materi tentang pengembangan potensi diri serta pencegahan pergaulan bebas dan narkoba. Ia mengajak peserta untuk mengenali bakat dan minat mereka, serta mendorong mereka agar aktif di kegiatan positif, baik di sekolah maupun di masyarakat. “Remaja itu masa emas untuk menggali potensi. Tapi kalau salah pergaulan, justru bisa jadi awal kehancuran,” jelasnya. Dalam diskusi interaktif, Anis juga mengajak peserta untuk memahami bahaya narkoba dan dampaknya terhadap masa depan.
Materi pamungkas disampaikan oleh M. Misbakhul Ulum, SH, Penghulu Ahli Pertama sekaligus fasilitator BRUS. Ia mengupas tuntas tema pendewasaan usia perkawinan dan pencegahan pernikahan anak, sebuah isu yang masih terjadi di beberapa wilayah pedesaan, termasuk di Kecamatan Panti. “Data nasional menunjukkan bahwa pernikahan anak masih tinggi, dan dampaknya serius. Kesehatan, pendidikan, bahkan hak-hak anak bisa terenggut karena pernikahan dini,” tegas Ulum. Ia menambahkan bahwa program BRUS ini menjadi salah satu strategi preventif untuk membendung tren tersebut melalui edukasi langsung kepada pelajar.
Kegiatan ini juga disambut baik oleh para kepala lembaga pendidikan, yakni Wahyudi, Kepala SMK Roudlotul Ulum, dan Ahmad Bashari, Kepala MTs Roudlotul Ulum, yang menyambut baik program BRUS dan menyatakan komitmen mendukung kegiatan serupa ke depannya. Kepala KUA Kecamatan Panti, Ikmal Muntadhor, memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan kegiatan. Ia menyampaikan bahwa kegiatan BRUS merupakan wujud peran aktif KUA tidak hanya sebagai institusi pelayanan administrasi keagamaan, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial yang berfokus pada pembinaan generasi muda. “Kami ingin remaja di Panti tumbuh menjadi generasi tangguh, berakhlak mulia, dan siap membangun bangsa. BRUS adalah salah satu upaya konkret untuk itu,” ungkap Ikmal. Menariknya, kegiatan ini juga menjadi bagian dari penelitian lapangan yang dilakukan oleh Urifah, mahasiswa UIN KHAS Jember, yang tengah menyusun karya ilmiah terkait efektivitas program BRUS di wilayah Kecamatan Panti. Keterlibatan mahasiswa ini memperkuat sinergi antara dunia akademik dan program pembinaan sosial keagamaan.
Melalui kegiatan BRUS, KUA Kecamatan Panti menunjukkan komitmennya dalam membina remaja usia sekolah agar lebih siap secara emosional, spiritual, dan sosial menghadapi kehidupan. Program ini menjadi investasi jangka panjang dalam mencetak generasi “Remaja Hebat Berakhlak Kuat” yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga tangguh menghadapi tantangan moral dan sosial. Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lainnya untuk bersinergi dengan KUA dalam menyelenggarakan program serupa demi kebaikan dan masa depan remaja Indonesia.