Bandar Lampung (Humas)— Menyambut datangnya Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H/2025 M, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Lampung menggelar kegiatan Semaan dan Khataman Al-Qur’an secara hybrid pada Kamis (26/6). Kegiatan spiritual ini melibatkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenag dari berbagai jenjang, mulai dari tingkat provinsi hingga satuan kerja madrasah di kabupaten/kota.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian nasional bertajuk Peaceful Muharram 1447 H/2025 M: Damai Bersama Manusia dan Alam, gagasan Kementerian Agama Republik Indonesia. Di Lampung sendiri, perayaan Muharram juga akan diisi dengan acara Lebaran Yatim dan Difabel pada 4 Juli serta Festival Qasidah pada 10 Juli mendatang.
Plt. Kepala Kanwil Kemenag Lampung, Erwinto, dalam sambutannya mengajak seluruh jajaran ASN menjadikan Muharram sebagai momentum introspeksi dan pembaruan niat dalam kehidupan spiritual dan sosial.
“Tahun baru Hijriah menjadi saat yang tepat untuk menumbuhkan empati, menguatkan kepedulian sosial, serta memperkuat hubungan harmonis antar manusia dan alam,” ujar Erwinto.
Ia menjelaskan, semaan dan khataman dilaksanakan serentak oleh para ASN di seluruh satuan kerja Kanwil Kemenag Lampung, mulai sejak pagi hingga siang hari. Di tingkat nasional, kegiatan berlangsung dari Subuh hingga ba’da Isya.
“Kita ingin semangat membaca Al-Qur’an ini tidak hanya menjadi ibadah personal, tapi juga pengingat kolektif atas tanggung jawab moral kita kepada sesama dan lingkungan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Panitia, Hamdun, menyebut kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan nasional untuk memperkuat nilai-nilai moderasi beragama, cinta damai, dan inklusivitas. Ia menambahkan bahwa tema Peaceful Muharram diterjemahkan dalam berbagai program inspiratif seperti Syiar Muharram di arena Car Free Day, Ngaji Budaya, peluncuran 1000 Masjid Inklusif, serta Peaceful Muharram bersama Gen Z.
Rangkaian kegiatan juga diisi tausiyah penuh makna oleh Kepala KUA Kecamatan Kemiling, Ustadz Purna Irawan. Dalam pesan reflektifnya, ia mengajak masyarakat menjadikan Muharram sebagai titik balik untuk melakukan hijrah — bukan hanya berpindah tempat, tetapi berubah secara sikap dan spiritual.
“Pergantian tahun dalam Islam bukan sekadar penanggalan baru, melainkan panggilan untuk berbenah. Dari malas menjadi produktif, dari diam menuju aksi, dari lalai menuju kesadaran,” kata Purna.
Ia menekankan pentingnya waktu sebagai anugerah yang harus dimanfaatkan. Menurutnya, setiap insan, muda maupun tua, memiliki tanggung jawab untuk menjalani hidup dengan makna yang lebih dalam.
“Hijrah sejati bukan soal fisik, tetapi bagaimana kita mengubah niat, membangun sikap baru, dan meluruskan kembali arah hidup kita,” tutupnya penuh semangat.
Dengan semangat awal tahun Hijriah ini, Kemenag Lampung berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya hidup sederhana, berempati, dan terus memperbaiki diri untuk keberkahan yang lebih besar.(Anggithya/Abdul Aziz/Rizki)
Editor: Humasaprilamtim