Di usia ke-112 tahun, Muhammadiyah telah menunjukkan
dedikasi luar biasa dalam membangun peradaban bangsa. Sebagai organisasi
kemasyarakatan (ormas) Islam modern, Muhammadiyah tidak hanya bertahan, tetapi
juga terus memberikan kontribusi signifikan yang mencakup berbagai sektor
strategis. Refleksi ini mengingatkan kita bahwa kehadiran Muhammadiyah adalah
inspirasi yang tak lekang oleh waktu, khususnya bagi generasi muda.
Melahirkan Generasi
Pencerah Melalui Pendidikan
Sejak awal berdiri, Muhammadiyah menempatkan
pendidikan sebagai pilar utama perjuangannya. Ribuan sekolah, madrasah, dan
perguruan tinggi yang tersebar di seluruh pelosok negeri adalah bukti nyata
komitmen ini. Dari institusi-institusi tersebut, lahir tokoh-tokoh bangsa yang
menjadi motor penggerak perubahan di berbagai bidang. Pendidikan Muhammadiyah
tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai
akhlak mulia, kemandirian, dan semangat berkemajuan, menjadikannya model
pendidikan yang menyeluruh dan berkelanjutan.
Menebar Rahmat di
Dunia Kesehatan
Di sektor kesehatan, Muhammadiyah menjadi garda
depan dengan mendirikan ratusan rumah sakit, klinik, dan pusat pelayanan
kesehatan di seluruh Indonesia. Pelayanan kesehatan Muhammadiyah dikenal tidak
memandang status sosial, melainkan mengutamakan prinsip kemanusiaan universal.
Peran ini tak hanya mencerminkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil 'alamin,
tetapi juga menjadikan Muhammadiyah sebagai pelopor dalam mendekatkan akses kesehatan
bagi masyarakat yang membutuhkan.
Kontribusi Positif
dalam Kehidupan Berbangsa
Kiprah Muhammadiyah tidak hanya terbatas pada bidang
pendidikan dan kesehatan. Dalam kehidupan berbangsa, Muhammadiyah aktif
mengawal nilai-nilai keadilan sosial, demokrasi, dan moderasi beragama. Sebagai
ormas Islam, Muhammadiyah menjadi contoh nyata bahwa keberagaman dapat dikelola
dengan harmoni tanpa mengorbankan prinsip.
Inspirasi Generasi
Pembaru
Dalam usia yang lebih dari satu abad, Muhammadiyah bukan
hanya institusi tua, tetapi juga menjadi simbol kebaruan. Generasi muda
Muhammadiyah adalah generasi pembaru yang terus menjaga semangat tajdid
(pembaruan) yang diwariskan oleh KH. Ahmad Dahlan. Dengan modal pendidikan,
kepedulian sosial, dan wawasan keislaman yang inklusif, generasi ini berpotensi
menjadi solusi atas tantangan-tantangan era globalisasi dan disrupsi
digital.
Penutup
Di usia ke-112 tahun, Muhammadiyah bukan hanya
warisan sejarah, tetapi juga mercusuar masa depan. Kiprahnya menginspirasi
generasi muda untuk melanjutkan perjuangan dalam membangun peradaban bangsa
yang berkemajuan. Semangat berkhidmat untuk umat dan bangsa inilah yang harus
terus dijaga, agar Muhammadiyah tetap menjadi lokomotif perubahan di tengah
dinamika zaman.
Muhammadiyah tidak pernah meminta tepuk tangan. Ia
hanya ingin terus bekerja untuk Indonesia yang lebih baik.