Meninggalkan Kenangan Buruk: Mengakhiri 2024 dengan Harapan Baru dalam Pergaulan
Inspirasi

Meninggalkan Kenangan Buruk: Mengakhiri 2024 dengan Harapan Baru dalam Pergaulan

  31 Dec 2024 |   123 |   Penulis : PC APRI Lampung Timur|   Publisher : Biro Humas APRI Lampung

Meninggalkan Kenangan Buruk: Mengakhiri 2024 dengan Harapan Baru dalam Pergaulan
Wawancara Eksklusif Najwa Shihab dengan Psikolog Sosial, Dr. Rizky Pratama

Najwa Shihab (Metro TV): Selamat sore, pemirsa. Tahun 2024 hampir berakhir, dan saatnya bagi kita untuk merefleksikan diri, melepaskan segala kenangan buruk, serta memulai langkah baru di tahun yang akan datang. Hari ini, saya bersama dengan Dr. Rizky Pratama, seorang psikolog sosial, untuk membahas bagaimana kita bisa meninggalkan kenangan buruk dalam pergaulan sosial dan memulai tahun baru dengan lebih baik. Dr. Rizky, selamat sore, terima kasih sudah hadir bersama kami.

Dr. Rizky Pratama: Selamat sore, Mbak Najwa. Terima kasih sudah mengundang saya. Senang bisa berbagi dengan pemirsa Metro TV.

Najwa Shihab: Dr. Rizky, menjelang akhir tahun, banyak orang merasa terikat dengan kenangan buruk dalam pergaulan—baik itu dengan teman, keluarga, atau bahkan rekan kerja. Apa menurut Anda yang membuat kenangan buruk ini begitu sulit untuk dilepaskan?

Dr. Rizky Pratama: Kenangan buruk dalam pergaulan sering kali sangat mengikat kita karena emosi negatif yang muncul darinya, seperti kekecewaan, rasa sakit hati, atau pengkhianatan. Emosi-emosi ini menempel dalam ingatan kita dan mempengaruhi cara kita berinteraksi dengan orang lain. Salah satu alasan kenapa kita sulit melepaskannya adalah karena kita sering kali terlalu fokus pada rasa sakit dan takut untuk menghadapi kenyataan bahwa terkadang, hubungan itu harus dilepaskan agar kita bisa berkembang. Namun, ketakutan akan masa depan yang belum pasti sering kali menjadi penghalang utama.

Najwa Shihab: Jadi, rasa takut dan emosi negatif itu bisa menjadi beban. Lalu, bagaimana cara kita bisa melepaskan kenangan buruk tersebut dan memulai tahun baru dengan hati yang lebih ringan?

Dr. Rizky Pratama: Langkah pertama adalah menerima kenyataan bahwa kita tidak bisa mengubah masa lalu. Apa yang terjadi, sudah terjadi, dan kita tidak bisa hidup dalam penyesalan. Yang kita bisa lakukan adalah memilih untuk melepaskan beban emosional itu. Salah satu caranya adalah dengan memaafkan—baik itu memaafkan diri sendiri maupun orang lain. Memaafkan bukan berarti melupakan atau membenarkan, tetapi lebih kepada memberi diri kita kesempatan untuk melangkah ke depan, melepaskan rasa sakit dan memfokuskan energi kita untuk hal-hal yang lebih positif.

Najwa Shihab: Itu sangat penting. Memaafkan bukan berarti membiarkan kesalahan berulang, tapi lebih kepada memberi kesempatan untuk hidup yang lebih baik. Bagaimana dengan mengubah cara kita bergaul di tahun baru? Apa yang perlu kita perhatikan untuk menghindari kenangan buruk terulang?

Dr. Rizky Pratama: Lingkungan sosial yang kita pilih berperan besar dalam kesejahteraan mental kita. Jadi, sangat penting untuk berhati-hati dalam memilih teman dan komunitas. Pastikan kita bergaul dengan orang-orang yang mendukung, yang memberikan energi positif, dan yang menghargai kita apa adanya. Di tahun baru, kita bisa memulai dengan menjauhkan diri dari pergaulan yang toxic, yang hanya memberi dampak negatif pada hidup kita. Lebih baik memilih sedikit teman yang mendalam, daripada banyak teman yang hanya membawa masalah.

Najwa Shihab: Itu sangat bijaksana. Jadi, kita perlu lebih selektif dalam memilih pergaulan kita, terutama dalam dunia yang semakin terhubung ini, baik di dunia nyata maupun dunia maya. Terakhir, Dr. Rizky, apa pesan Anda untuk pemirsa yang ingin meninggalkan kenangan buruk dan memulai tahun baru dengan harapan baru?

Dr. Rizky Pratama: Pesan saya, jangan biarkan masa lalu mengendalikan masa depan kita. Setiap hari adalah kesempatan baru untuk memperbaiki diri dan memperbaiki hubungan kita dengan orang lain. Tahun baru adalah momen untuk bersih-bersih, baik fisik maupun batin. Lepaskan semua yang tidak lagi mendukung perjalanan kita. Jangan takut untuk mulai dari awal. Beranilah untuk memilih kebahagiaan, beranilah untuk memilih perubahan positif, dan beranilah untuk memaafkan—baik orang lain maupun diri sendiri.

Najwa Shihab: Terima kasih banyak, Dr. Rizky, atas wawasan dan nasehat yang sangat berarti ini. Semoga tahun baru membawa kita semua lebih dekat pada pergaulan yang sehat, penuh kebahagiaan, dan kesuksesan.

Dr. Rizky Pratama: Terima kasih, Mbak Najwa. Semoga kita semua diberikan kekuatan untuk menyambut tahun baru dengan hati yang lebih lapang dan siap untuk perubahan positif.

Najwa Shihab: Terima kasih, pemirsa, telah menyaksikan wawancara ini. Semoga kita semua bisa mengakhiri 2024 dengan hati yang lebih ringan dan penuh harapan untuk tahun yang lebih baik. Sampai jumpa di kesempatan berikutnya. "MKA"

Share | | | |