Tulang Bawang Tengah – Dalam rangka mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah, warahmah, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tulang Bawang Tengah menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Perkawinan Mandiri Tahun 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 12 calon pengantin dari berbagai Tiyuh di wilayah Kecamatan Tulang Bawang Tengah.
Kegiatan ini terlaksana atas kerja sama antara KUA Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Puskesmas Panaragan Jaya, Penyuluh Keluarga Berencana (KB) Kecamatan Tulang Bawang Tengah, serta Penyuluh Agama Islam setempat. Sinergi lintas sektor ini bertujuan memberikan pembekalan menyeluruh kepada para calon pengantin, baik dari segi keagamaan, kesehatan fisik, maupun kesiapan mental dan psikologis menjelang kehidupan pernikahan.
Acara dibuka secara resmi dengan sambutan dari Pelaksana Harian (Plh) Kepala KUA Tulang Bawang Tengah, yang dalam kesempatan ini diwakili oleh H. Taslim Alamsyah, S.E.I., M.E. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya bekal ilmu dan pemahaman tentang kehidupan rumah tangga sebelum memasuki jenjang pernikahan.
"Pernikahan bukan sekadar penyatuan dua insan, namun juga penyatuan dua keluarga besar, yang membutuhkan kesiapan lahir dan batin, serta kemampuan dalam membangun komunikasi, menyelesaikan masalah, dan menjalankan tanggung jawab secara bersama," ungkap H. Taslim.
Beliau juga menekankan bahwa bimbingan perkawinan ini merupakan salah satu upaya preventif untuk mencegah konflik keluarga, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan angka perceraian yang kian meningkat. "Melalui kegiatan ini, kami berharap para calon pengantin dapat membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah,"
tambahnya.
Hadir Pemateri tenaga kesehatan dari Puskesmas Panaragan Jaya, Mulyati, S.Tr. Keb, yang memaparkan materi tentang kesehatan reproduksi, gizi pranikah, dan pencegahan stunting. Sementara itu, Roli Yulinda, A.Md, memberikan pemaparan pentingnya kesehatan mental dan kesiapan emosional menghadapi kehidupan berumah tangga.
Kegiatan berlangsung dengan interaktif dan antusias, ditandai dengan keterlibatan aktif peserta dalam sesi diskusi dan tanya jawab. Melalui bimbingan ini, diharapkan calon pengantin tidak hanya siap secara administratif, tetapi juga matang secara spiritual dan psikologis dalam membangun rumah tangga yang kokoh dan berkelanjutan.