
Daerah

KUA Sipatana Gelar Bimbingan Perkawinan Mandiri untuk Calon Pengantin: Bekal Menuju Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah
09 Oct 2025 | 34 | Penulis : Biro Humas APRI Gorontalo | Publisher : Biro Humas APRI Gorontalo
Kota Gorontalo, Kamis (9/10/2025)— Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sipatana kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesiapan pasangan calon pengantin melalui kegiatan Bimbingan Perkawinan (Bimwin) mandiri yang digelar di Aula KUA Sipatana, Kota Gorontalo.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Plt. Kepala KUA Sipatana, Marton Abdurrahman, S.Ag., M.Hi., yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya pembekalan ilmu dan kesiapan mental bagi calon pengantin sebelum melangkah ke jenjang pernikahan.
“Bimbingan perkawinan ini bukan sekadar formalitas, melainkan wadah untuk menanamkan nilai-nilai tanggung jawab, kesetiaan, dan komunikasi yang sehat dalam rumah tangga agar terwujud keluarga sakinah, mawaddah, warahmah,” ungkap Marton.
Sebagai pembuka, Marton juga memberikan materi seputar aspek hukum dan sosial dalam pernikahan, yang menjadi dasar penting dalam membangun kehidupan keluarga.
Selain itu, kegiatan Bimwin turut menghadirkan pemateri dari berbagai instansi, di antaranya tenaga kesehatan dari Puskesmas Sipatana, PLKB (Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana), Penghulu Abd. Rahman Saridi, serta Penyuluh Agama Islam Nurjannah Harun.
Materi yang disampaikan mencakup berbagai tema penting seperti kesehatan reproduksi, kesiapan mental dan fisik berumah tangga, serta pemahaman nilai-nilai agama dan psikologi keluarga.
Sebanyak 18 peserta (9 pasang calon pengantin) mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Mereka terlibat aktif dalam sesi diskusi dan praktik, termasuk simulasi ijab kabul, yang menjadi bagian menarik dari rangkaian pelatihan.
Salah satu inovasi dalam kegiatan kali ini adalah penerapan Bimbingan Smart Card (BSC) — media pembelajaran interaktif yang membantu peserta memahami berbagai aspek kehidupan berumah tangga secara lebih mudah dan praktis.
Kegiatan Bimwin ini diharapkan tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis, tetapi juga membentuk kesiapan mental, spiritual, dan sosial bagi calon pengantin. Dengan pembekalan yang matang, mereka diharapkan mampu mewujudkan keluarga harmonis, sejahtera, dan berdaya menghadapi tantangan kehidupan rumah tangga.