KUA Kecamatan Pamona
Utara Gelar Festival Anak Shaleh
Dalam upaya
membumikan nilai-nilai Islam melalui momentum peringatan maulid Nabi Muhammad
SAW. 1446 H/ 2024 M ini, KUA Kecamatan Pamona Utara melaksanakan berbagai
perlombaan yang bertajuk “Festival Anak Shaleh” ditujukan kepada anak-anak
sebagai generasi masa depan Islam. Maghfirah Sunusi, S. Pd. I dalam sambutannya
mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah memperkuat iman dan ketaatan,
memahami ajaran serta meneladani akhlak nabi dan juga sebagai sarana refleksi
diri. Adapun kegiatan yang diperlombakan adalah lomba hafalan surat-surat
pendek, untuk merangsang daya nalar anak-anak untuk bisa menghafal surat-surat
yang telah dipelajarinya baik di sekolah, di Taman Pengajian ataupun di rumah
melalui bimbingan orang tua atau guru, lomba azan untuk membiasakan anak-anak
bisa tampil sekaligus memotifasinya agar rajin beribadah (shalat berjamaah di
masjid), lomba fashion show mendidik generasi agar berpenampilan/
berbusana dengan nuansa Islami.
Kepala KUA Kecamatan Pamona Utara Basrin Ombo mengajak
kepada umat Islam agar kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. tidak hanya sekadar
melaksanakan peringatan maulid, tapi lebih ditunjukkan pada sikap, tingkah
laku, perbuatan ataupun tutur kata. Peringatan maulid memang menjadi perdebatan
banyak kalangan, namun bagi aparatur Kementerian Agama yang dikedepankan adalah
nilai-nilai uswah atau keteladanan dari Baginda Rasul SAW. lalu kemudian
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam sejarah, peringatan hari lahir Nabi
Muhammad SAW. atau Maulid Nabi SAW. diyakini telah dikenal oleh masyarakat
muslim Arab, setidaknya sejak tahun kedua hijriah. Namun ada pula yang meyakini
bahwa peringatan Maulid telah ada sejak zaman Nabi SAW. Terdapat beragam versi
mengenai awal mula peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Sebagian berpendapat,
peringatan tersebut dilakukan pertama kali pada saat dinasti Fatimiyah
berkuasa, tetapi ada pula yang berpendapat dimulai sejak masa Salahudin
Al-Ayyubi. Salah satu pendapat sebagaimana disampaikan oleh Ahmad Tsauri dalam
buku "Sejarah Maulid Nabi". Menurutnya perayaan maulid Nabi Muhammad
SAW. sudah dilakukan masyarakat muslim sejak tahun kedua Hijriah. Catatan
tersebut merujuk pada kitab "Wafa’ul Wafa bi Akhbar Darul
Mustafa" karangan Nuruddin Ali. Disebutkan, Khaizuran atau
Jurasyiyah binti 'Atha (170 H/786 M) yang merupakan istri Khalifah al-Mahdi bin
Mansur al-Abbas juga ibu dari Amirul Mukminin Musa al-Hadi dan al-Rasyid datang
ke Madinah. Khaizuran memerintahkan agar penduduk Madinah mengadakan perayaan
Maulid Nabi Muhammad SAW. di Masjid Nabawi. Dari Madinah, Khaizuran kemudian
pergi ke Mekah dan melakukan perintah yang sama kepada penduduk Mekah untuk
merayakan Maulid Nabi SAW. di rumah-rumah. Karena pengaruhnya yang besar itu,
Khaizuran mampu menggerakkan masyarakat muslim Arab untuk memperingati Maulid
Nabi Muhammad SAW. Hal ini dilakukan agar teladan, ajaran dan kepemimpinan Nabi
SAW. dapat terus menginspirasi umat Islam. Sebagian besar ulama meyakini, Nabi
Muhammad SAW. dilahirkan pada tanggal 12 Rabiul Awwal, Tahun Gajah (570 M).
Maka setiap tanggal tersebut diperingati dengan Maulid Nabi SAW.
Maulid Nabi SAW. juga diperingati oleh
sebagian kaum muslim di dunia, termasuk Indonesia. Peringatan Maulid Nabi SAW.
dilakukan dengan berbagai cara dan ekspresi. Di masyarakat Jawa, Maulid Nabi
dirayakan dengan membaca manakib Nabi SAW. dalam sejumlah kitab seperti
Barzanji, Simthud Durar, Diba’, Syaroful Anam, Burdah, dan lainnya. Setelah
itu, biasanya masyarakat menyantap makanan bersama-sama yang disediakan secara
gotong royong oleh warga. Masyarakat Muslim tidak hanya bergembira merayakan
kelahiran Nabi Muhammad SAW., tapi juga bersyukur atas teladan, jalan hidup dan
tuntunan yang dibawa oleh beliau. Semua praktek yang ditampilkan masyarakat
dalam peringatan maulid adalah bentuk refleksi kecintaan kepada Baginda
Rasulullah SAW., oleh karena itu, mari kita sambut peringatan maulid 1446 H/
2024 M ini dengan riang gembira.
Pucak peringatan Maulid nabi Muhammad SAW.
dilaksanakan pada Jumat, 16 Rabbi’ul Awwal 1446 H., bertepatan dengan 20
September 2024, bertempat di Masjid Besar Baitullah Tentena, sekaligus
penyerahan hadiah bagi pemenang lomba dengan mengusung tema: “Meneladani Nabi Muhammad SAW, Upaya Membangun
Generasi Religi”.