Kepulauan
Sula. Menyikapi masa-masa usia kita yang telah berlalu dan terus berjalan, dimana
tanpa terasa sudah begitu banyak nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita, yang
salah satunya diberikannya nikmat kesehatan dan umur panjang sehingga dapat
merasakan dan masih menghirup udara segar di penghujung tahun 2024 ini. Maka Kepala
Kantor Urusan Agama (KUA) Mangoli Utara Rauf Likuwatan, S.HI bersama penyuluh agama
islam non PNS Ustd. Junaidi Latulumamina dan Staf ASN KUA Ustd Taslim Lahansang
dan Risman Ahmad, mencoba menyusun konsep khutbah jumat dengan topik “4 Cara Meraih
Kebahagian Hidup” untuk mengingatkan kembali dan membangun kesadaran kaum
muslimin, yang akan dibawakan oleh para khatib pada Jumat 20 desember 2024. Kepala
KUA akan mengisi jadwal khutbahnya di Masjid Nurul Iman Desa Rawa Mangole sedangkan
Ustd. Taslim Lahansang mengisi jadwal khutbah di Masjid Al-Muslim Desa Falabisahaya.
Dalam mengawali
khutbahnya setelah membaca hamdalah, shalawat dan pesan taqwanya, para khatib menegaskan
makna penting dari kebiasaan kita setelah menjalankan shalat fardhu lima waktu,
yakni kita tidak pernah meninggalkan do'a ini:
رَبَّنا آتِنَا فِي
الدُّنْيا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artimya:
Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan
peliharalah kami dari siksa neraka.
Kepala
KUA dalam khutbahnya menyampaikan makna do’a itu dengan sebuah pertanyaan,
bagaimana cara menggapai hidup bahagia? “Tentu jawabanya adalah sesuai dengan
tuntunan Allah SWT dan Rasulullah Nabi Muhammad SAW “, Tegasnya‘. Beliau
menyampaikan QS. An-Nahl ayat 97 dimana Allah swt berfirman:
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا
مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ
حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
Artinya:
Barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan. (QS An-Nahl: 97).
Dijelaskan
dalam khutbahnya pula bahwa terkait dengan ayat ini. Maka Imam al-Qurtubi
menjelaskan di dalam kitabnya Tafsir al-Qurtubi juz 10 halaman 174 bahwa
terdapat beberapa tanda hidup bahagia:
1. Rezeki
yang Halal
“Rezeki
yang halal berefek pada hidup menjadi bahagia dan berkah, urusan menjadi mudah,
keluarga jadi sakinah, mawaddah, dan rahmah dimana putra-putrinya salih dan
salihah, muncul semangat beribadah, harta menjadi banyak sehingga bisa naik
haji dan umrah ke Makkah dan Madinah, dan meninggal dalam keadaan husnul
khatimah”. Jelas Kepala KUA. “Betapa banyak dikehidupan nyata ada saja
keluarga yang serba pas-pasan, membesarkan putra putrinya dengan serba
kekurangan, namun dengan harta yang halal, alhmdulillah berkah dan dapat untuk
mengarungi kehidupan. Menurut rumus matematika hal itu akan cukup. Namun
matematika Allah dapat mencukupinya. Bagaimana tidak, jika sebulan penghasilan
kurang dari satu juta, harus menghidupi 5 anaknya, namun bisa cukup anak-anaknya
juga menjadi orang yang dapat dibanggakan. Rezeki yang halal merupakan tanda
hidup Bahagia” lanjutnya pula.
2. Qanaah
atau Ridha dengan Pemberian Allah
“Seseorang
yang memiliki uang banyak, jabatan yang tinggi, harta yang melimpah ruah, namun
tidak memiliki sifat qanaah, ia akan selalu kurang, serakah, rakus, dan
tentunya hidupnya tidak bahagia’, tegas Rauf.
Karena
itu Nabi Muhammad SAW bersabda :
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ
أَسْلَمَ، وَرُزِقَ كَفَافًا، وَقَنَّعَهُ اللهُ بِمَا آتَاهُ
Artinya:
Sungguh beruntung orang yang masuk Islam, diberi kecukupan rezeki, dan
diberikan qanaah oleh Allah atas apa yang diberikan kepadanya.
Bagaimana
agar kita bisa qanaah? Nabi bersabda:
انْظُرُوا إِلَى
مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ، وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ، فَهُوَ أَجْدَرُ
أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ
Artinya:
Lihatlah orang yang ada di bawah kalian, jangan melihat seseorang yang ada di
atas kalian, hal tersebut agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah kepada
kalian. (HR Muslim).
3. Taufiquhu
Ilath Thâ‘at
“Menurut
Imam ath-Thabari dalam Tafsir Jamiul Bayan juz 21 halaman 191, Allah akan
menolong orang yang beramal sesuai dengan apa yang dicintai dan diridhai Allah
SWT, yaitu orang yang berjuang di jalan Allah” jelas Rauf. Bagaimana agar kita
mendapatkan pertolongan Allah? Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Muhammad
ayat 7:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ
اٰمَنُوْٓا اِنْ تَنْصُرُوا اللّٰهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ اَقْدَامَكُمْ
Artinya:
Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Allah akan
menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.
.Seperti
orang yang menuntut ilmu, mengajar di lembaga keilmuan, orang yang memakmurkan
masjid, dan lainnya. Merekalah orang yang akan mendapatkan pertolongan Allah
dan hidupnya akan diwarnai dengan kebahagiaan.
4. Merasakan
Manisnya Beribadah
Nabi
bersabda:
ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ
فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُوْنَ اللّٰهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ
مِمَّا سِوَاهُمَا ، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ ، وَأَنْ
يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ
Artinya:
Ada tiga orang yang dapat menemukan manisnya keimanan: (1) orang yang lebih
mencintai Allah dan Rasul dibanding selainnya, (2) orang yang mencintai
seseorang karena Allah, (3) orang yang membenci untuk kembali kepada kekufuran
sebagaimana ia benci dimasukkan ke neraka.
“Dari
sini dapat disimpulkan bahwa anjuran Rasulullah agar kita menggapai kebahagiaan
adalah mencari rezeki yang halal, selalu qanaah (menerima) apa yang telah
diberikan Allah, meminta pertolongan Allah dalam ketaatan, dan dapat merasakan
nikmatnya keimanan”, Harap Rauf. “Semoga kita semua selalu mendapatkan rahmat
Allah agar kita menjadi manusia yang bahagia hidup di dunia dan akhirat, amin”,
Tutup Kepala KUA dalam mengakhiri khutbahnya. (rf)