Khutbah Jumat Pekan ke-3 Desember, KUA Mangoli Utara:
Daerah

Khutbah Jumat Pekan ke-3 Desember, KUA Mangoli Utara: "4 Cara Meraih Bahagia dalam Hidup"

  21 Dec 2024 |   454 |   Penulis : Humas APRI Kepulauan Sula|   Publisher : Biro Humas APRI Maluku Utara

Kepulauan Sula. Menyikapi masa-masa usia kita yang telah berlalu dan terus berjalan, dimana tanpa terasa sudah begitu banyak nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita, yang salah satunya diberikannya nikmat kesehatan dan umur panjang sehingga dapat merasakan dan masih menghirup udara segar di penghujung tahun 2024 ini. Maka Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Mangoli Utara Rauf Likuwatan, S.HI bersama penyuluh agama islam non PNS Ustd. Junaidi Latulumamina dan Staf ASN KUA Ustd Taslim Lahansang dan Risman Ahmad, mencoba menyusun konsep khutbah jumat dengan topik “4 Cara Meraih Kebahagian Hidup” untuk mengingatkan kembali dan membangun kesadaran kaum muslimin, yang akan dibawakan oleh para khatib pada Jumat 20 desember 2024. Kepala KUA akan mengisi jadwal khutbahnya di Masjid Nurul Iman Desa Rawa Mangole sedangkan Ustd. Taslim Lahansang mengisi jadwal khutbah di Masjid Al-Muslim Desa Falabisahaya.

Dalam mengawali khutbahnya setelah membaca hamdalah, shalawat dan pesan taqwanya, para khatib menegaskan makna penting dari kebiasaan kita setelah menjalankan shalat fardhu lima waktu, yakni kita tidak pernah meninggalkan  do'a ini: 

رَبَّنا آتِنَا فِي الدُّنْيا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artimya: Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.   

Kepala KUA dalam khutbahnya menyampaikan makna do’a itu dengan sebuah pertanyaan, bagaimana cara menggapai hidup bahagia? “Tentu jawabanya adalah sesuai dengan tuntunan Allah SWT dan Rasulullah Nabi Muhammad SAW “, Tegasnya‘. Beliau menyampaikan QS. An-Nahl ayat 97 dimana Allah swt  berfirman: 

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

Artinya: Barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS An-Nahl: 97).

Dijelaskan dalam khutbahnya pula bahwa terkait dengan ayat ini. Maka Imam al-Qurtubi menjelaskan di dalam kitabnya Tafsir al-Qurtubi  juz 10 halaman 174 bahwa terdapat beberapa tanda hidup bahagia:   

1. Rezeki yang Halal 

“Rezeki yang halal berefek pada hidup menjadi bahagia dan berkah, urusan menjadi mudah, keluarga jadi sakinah, mawaddah, dan rahmah dimana putra-putrinya salih dan salihah, muncul semangat beribadah, harta menjadi banyak sehingga bisa naik haji dan umrah ke Makkah dan Madinah, dan meninggal dalam keadaan husnul khatimah”. Jelas Kepala KUA.  “Betapa banyak dikehidupan nyata ada saja keluarga yang serba pas-pasan, membesarkan putra putrinya dengan serba kekurangan, namun dengan harta yang halal, alhmdulillah berkah dan dapat untuk mengarungi kehidupan. Menurut rumus matematika hal itu akan cukup. Namun matematika Allah dapat mencukupinya. Bagaimana tidak, jika sebulan penghasilan kurang dari satu juta, harus menghidupi 5 anaknya, namun bisa cukup anak-anaknya juga menjadi orang yang dapat dibanggakan. Rezeki yang halal merupakan tanda hidup Bahagia” lanjutnya pula.

2. Qanaah atau Ridha dengan Pemberian Allah

“Seseorang yang memiliki uang banyak, jabatan yang tinggi, harta yang melimpah ruah, namun tidak memiliki sifat qanaah, ia akan selalu kurang, serakah, rakus, dan tentunya hidupnya tidak bahagia’, tegas Rauf.

Karena itu Nabi Muhammad SAW bersabda : 

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ، وَرُزِقَ كَفَافًا، وَقَنَّعَهُ اللهُ بِمَا آتَاهُ

Artinya: Sungguh beruntung orang yang masuk Islam, diberi kecukupan rezeki, dan diberikan qanaah oleh Allah atas apa yang diberikan kepadanya.   

Bagaimana agar kita bisa qanaah? Nabi bersabda: 

انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ، وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ، فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ

Artinya: Lihatlah orang yang ada di bawah kalian, jangan melihat seseorang yang ada di atas kalian, hal tersebut agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah kepada kalian. (HR Muslim).

3. Taufiquhu Ilath Thâ‘at

“Menurut Imam ath-Thabari dalam Tafsir Jamiul Bayan juz 21 halaman 191, Allah akan menolong orang yang beramal sesuai dengan apa yang dicintai dan diridhai Allah SWT, yaitu orang yang berjuang di jalan Allah” jelas Rauf. Bagaimana agar kita mendapatkan pertolongan Allah? Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Muhammad ayat 7: 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تَنْصُرُوا اللّٰهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ اَقْدَامَكُمْ

Artinya: Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.   

.Seperti orang yang menuntut ilmu, mengajar di lembaga keilmuan, orang yang memakmurkan masjid, dan lainnya. Merekalah orang yang akan mendapatkan pertolongan Allah dan hidupnya akan diwarnai dengan kebahagiaan.   

4. Merasakan Manisnya Beribadah

Nabi bersabda: 

ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُوْنَ اللّٰهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا ، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ

Artinya: Ada tiga orang yang dapat menemukan manisnya keimanan: (1) orang yang lebih mencintai Allah dan Rasul dibanding selainnya, (2) orang yang mencintai seseorang karena Allah, (3) orang yang membenci untuk kembali kepada kekufuran sebagaimana ia benci dimasukkan ke neraka.

“Dari sini dapat disimpulkan bahwa anjuran Rasulullah agar kita menggapai kebahagiaan adalah mencari rezeki yang halal, selalu qanaah (menerima) apa yang telah diberikan Allah, meminta pertolongan Allah dalam ketaatan, dan dapat merasakan nikmatnya keimanan”, Harap Rauf. “Semoga kita semua selalu mendapatkan rahmat Allah agar kita menjadi manusia yang bahagia hidup di dunia dan akhirat, amin”, Tutup Kepala KUA dalam mengakhiri khutbahnya. (rf)

 

Share | | | |