Ayamaru (17 Juni 2025) — Kepala Bidang Haji dan Bimas Islam Kanwil Kemenag Provinsi Papua Barat mendampingi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Barat dalam acara peresmian Kantor Urusan Agama (KUA) Distrik Ayamaru, Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya.
Peresmian ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Agama untuk memperkuat layanan keagamaan dan pencatatan nikah di wilayah pelosok serta mendekatkan layanan kepada masyarakat. Dalam sambutannya, Kakanwil menekankan pentingnya kehadiran KUA sebagai garda terdepan pelayanan umat, terutama dalam pembinaan keluarga sakinah, pencatatan nikah, dan pelayanan keagamaan lainnya.
Dalam sambutannya, Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Papua Barat, Luksen Jems Mayor menyampaikan rasa syukur atas anugerah Tuhan yang memungkinkan setiap individu untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai perannya masing-masing. Ia menegaskan bahwa keberadaan KUA bukan semata sebagai institusi administratif, tetapi juga sebagai wadah pelayanan lintas iman yang berdampak langsung kepada masyarakat.
"Tuhan telah mempermuliakan kita dengan tanggung jawab yang besar. Maka dari itu, mari kita mempermuliakan Tuhan kembali dengan pelayanan yang ikhlas dan berdampak," ujarnya.

Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji KUA kini menjadi rumah bersama bagi penyuluh lintas agama Islam, Kristen, dan Katolik yang sebelumnya terpusat di Kantor Kementerian Agama di kota. Dengan hadirnya gedung ini, pelayanan menjadi lebih dekat dan mudah dijangkau oleh masyarakat kampung.
Salah satu pesan penting yang disampaikan adalah pentingnya memanfaatkan KUA untuk pencatatan pernikahan umat Muslim secara lokal, agar masyarakat tidak lagi harus menempuh perjalanan jauh ke kota.
"Jangan lari ke Sorong Selatan untuk pencatatan nikah. Lakukan di sini agar masyarakat tahu, agar kegiatan umat bisa dirasakan secara kolektif," seru Kakanwil Luksen Jems Mayor.
Selain itu, penegasan fungsi penyuluh agama juga menjadi sorotan. Penyuluh diimbau untuk tidak hanya berfokus pada mimbar, tetapi lebih aktif terjun ke lapangan berinteraksi dengan kelompok-kelompok masyarakat seperti anak-anak muda, pengguna narkoba, serta komunitas rentan lainnya.
"Penyuluh tidak boleh hanya berkiblat di mimbar. Ia harus hadir di tengah umat, berdiskusi, mendengar, dan membimbing," tegasnya.
Kabid Haji dan Bimas Islam juga menyampaikan komitmennya untuk terus mendorong peningkatan kualitas layanan KUA, termasuk dari sisi digitalisasi, kapasitas SDM, dan sarana prasarana yang mendukung pelayanan prima.
Acara peresmian juga dihadiri oleh pejabat pemerintah daerah, tokoh agama, dan masyarakat setempat yang menyambut antusias kehadiran KUA baru tersebut.
Dengan peresmian KUA Distrik Ayamaru Kabupaten Maybrat ini, diharapkan akan terjadi peningkatan kualitas layanan keagamaan, sosial, dan administratif yang lebih inklusif, efisien, dan berdampak langsung bagi seluruh umat. Sebuah langkah kecil yang diyakini akan membawa perubahan besar bagi kehidupan masyarakat di wilayah ini.(Ruslan)