Peran Penghulu dalam
Pencegahan Stunting
Oleh : ( H. Kasbolah, S.Pd.I,
M.Pd. Penghulu KUA Sekampung Udik Lamtim)
Stunting adalah masalah kekurangan
gizi yang membuat anak tidak tumbuh dengan baik. Masalah ini sangat
diperhatikan di Indonesia karena tidak hanya membuat anak bertubuh pendek, tapi
juga bisa membuat otaknya tidak berkembang sempurna. Penghulu, sebagai pemimpin
agama yang dekat dengan masyarakat, punya peran penting untuk mencegah stunting.
Mereka bisa memberikan penjelasan yang mudah dipahami kepada calon pengantin
tentang pentingnya makanan sehat sebelum dan selama hamil. Selain itu, penghulu
juga bisa membantu keluarga agar lebih mudah mendapatkan layanan kesehatan ibu
dan anak.
Sebagai bagian dari masyarakat, penghulu
punya peran penting dalam mengubah kebiasaan masyarakat agar lebih peduli pada
gizi dan kesehatan anak. Dengan memberikan ceramah atau kegiatan keagamaan,
penghulu bisa menyampaikan pesan penting seperti pentingnya ASI eksklusif dan
makanan bergizi untuk mencegah anak stunting. Jadi, penghulu tidak hanya
seorang pemimpin agama, tapi juga seseorang yang bisa mendorong masyarakat
untuk hidup lebih sehat.
Kolaborasi antara sektor agama,
khususnya melalui peran penghulu, dengan sektor kesehatan dan masyarakat
merupakan kunci dalam upaya menurunkan angka stunting. Kepercayaan masyarakat
terhadap tokoh agama dapat menjadi modal sosial yang kuat untuk mengubah
perilaku dan norma sosial yang kurang mendukung praktik pengasuhan anak yang
baik. Dengan melibatkan penghulu, pemerintah dapat mencapai cakupan yang lebih
luas dan melibatkan berbagai lapisan masyarakat dalam program pencegahan
stunting
Stunting adalah masalah serius yang
menghambat tumbuh kembang anak. Penghulu punya peran penting untuk mencegah
stunting dengan memberikan nasihat keluarga dan mendidik masyarakat. Berikut
ini beberapa aspek krusial mengenai peran strategis penghulu dalam upaya
pencegahan stunting.
Penghulu berfungsi sebagai
konsultan bagi calon pengantin, memberikan edukasi tentang kesehatan keluarga
dan pentingnya gizi yang baik. Kementerian Agama telah memperkuat peran
penghulu dalam konteks ini melalui program-program yang melibatkan kerja sama
dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk
meningkatkan pemahaman calon pengantin tentang kesehatan dan perencanaan
keluarga.
Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin
Amin, menyebutkan bahwa "Penghulu harus menyampaikan kepada masyarakat
bahwa agama mengajarkan pentingnya membina dan meningkatkan kualitas keluarga”
Ia juga menekankan pentingnya
persiapan generasi berkualitas dengan memastikan mereka tidak mengalami
stunting. (website.kemenag.go.id, Kamis, 12
September 2024 · 22:38 WIB)
2. Edukasi Sebelum Pernikahan
Melalui bimbingan perkawinan,
penghulu dapat memberikan informasi yang relevan tentang pencegahan stunting.
Misalnya, mereka dapat mengedukasi calon pengantin mengenai pentingnya
kesehatan reproduksi dan gizi seimbang untuk mencegah stunting pada anak yang
akan lahir.
Ketua Umum APRI, H. Madari,
menekankan pentingnya peran penghulu dalam mendukung program pencegahan
stunting dengan kata-kata: “Penghulu memiliki peran strategis dalam membina
keluarga dan memastikan kesejahteraan anak-anak. Melalui workshop ini, kami berharap
dapat meningkatkan kapasitas penghulu dalam mendukung program pencegahan
stunting" (https://apri.or.id , 12 Sep 2024)
3. Pendukung Program Pemerintah
Penghulu terlibat langsung dalam
program pemerintah untuk menurunkan angka stunting. Mereka diharapkan dapat
menyampaikan pesan-pesan penting mengenai kualitas keluarga dan generasi yang
sehat. Hal ini termasuk mengingatkan masyarakat tentang ajaran agama yang
mendukung pembinaan keluarga berkualitas.
Ainun Amalia S.Sos, ketua DP3AKB Sidoarjo, menyatakan bahwa
stunting harus dicegah mulai dari hulu sampai hilir dan bahwa KUA yang terlibat
langsung dalam pernikahan bisa melakukan pencegahan dengan menanyakan kesiapan
nikah kepada calon pengantinnya
Peran
penghulu dalam pencegahan stunting sangat vital. Dengan mengedukasi calon
pengantin dan bekerja sama dengan berbagai lembaga, penghulu dapat membantu
menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas. Melalui program-program
yang terstruktur dan kolaboratif, diharapkan angka stunting di Indonesia dapat
ditekan secara signifikan.