Peran Perempuan dalam Era Digital: Refleksi Hari Kartini 21 April 2025
Oleh : (Humas PC APRI Lampung Timur)
Abstrak
Peringatan Hari Kartini 2025 menjadi momentum penting untuk mengevaluasi peran perempuan di tengah tantangan era digital. Artikel ini membahas bagaimana perempuan Indonesia menghadapi perubahan sosial, teknologi, dan ekonomi, serta menganalisis kontribusi mereka terhadap pembangunan nasional berbasis literatur ilmiah dan data aktual.
Pendahuluan
Hari Kartini yang diperingati setiap 21 April bukan hanya mengenang perjuangan emansipasi perempuan, melainkan juga merefleksikan dinamika aktual mengenai pemberdayaan perempuan. Tahun 2025 ditandai dengan akselerasi kecerdasan buatan (AI), otomasi kerja, dan transformasi digital yang berdampak langsung pada kehidupan sosial-ekonomi perempuan (World Economic Forum, 2024). Di tengah arus globalisasi ini, pertanyaan utama adalah: bagaimana perempuan Indonesia dapat mempertahankan relevansi perannya dalam masyarakat modern?
Pembahasan
1. Tantangan Era Digital bagi Perempuan
Di era digital, peluang kerja berbasis teknologi meningkat. Namun, masih terdapat kesenjangan keterampilan digital antara laki-laki dan perempuan di Indonesia (UNESCO, 2023). Perempuan di sektor informal menghadapi risiko otomatisasi yang lebih tinggi, serta keterbatasan akses terhadap pelatihan berbasis teknologi.
2. Perempuan sebagai Agen Perubahan
Data Badan Pusat Statistik (BPS, 2024) menunjukkan bahwa tingkat partisipasi perempuan dalam sektor start-up berbasis teknologi meningkat 8% dibandingkan tahun sebelumnya. Perempuan kini menjadi aktor penting dalam bidang e-commerce, pendidikan daring, dan konten kreatif, memperlihatkan kemajuan nyata dalam emansipasi ekonomi digital.
3. Refleksi Semangat Kartini
Semangat Kartini dalam mengangkat derajat perempuan melalui pendidikan kini menemukan relevansinya dalam literasi digital. Program seperti "Perempuan Melek Digital 2025" yang diinisiasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menjadi representasi konkret dari modernisasi semangat Kartini dalam konteks abad ke-21 (KemenPPPA, 2025).
4. Isu Kesenjangan dan Solusi
Meskipun kemajuan dicapai, kesenjangan digital gender tetap menjadi isu. World Bank (2024) merekomendasikan integrasi kurikulum STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) untuk perempuan sejak usia dini serta dukungan kebijakan afirmatif dalam rekrutmen kerja sektor teknologi.
Kesimpulan
Hari Kartini 2025 adalah momentum krusial untuk merevitalisasi peran perempuan dalam era digital. Refleksi atas perjuangan Kartini harus dikontekstualisasikan dengan upaya memperkecil kesenjangan digital gender, meningkatkan keterampilan teknologi perempuan, serta memastikan partisipasi aktif mereka dalam ekonomi berbasis inovasi. Semangat Kartini kini hidup dalam bentuk literasi, teknologi, dan kepemimpinan perempuan modern.
Daftar Pustaka
1. Badan Pusat Statistik (BPS). (2024). Profil Statistik Gender di Indonesia 2024. Jakarta: BPS.
2.Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA). (2025). Program Perempuan Melek Digital 2025. Jakarta: KemenPPPA.
3. UNESCO. (2023). Closing the Digital Gender Divide in Asia and the Pacific. Paris: UNESCO.